Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id -Wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 11 H (632 M) menjadi ujian besar bagi umat Islam. Sebagian kaum Muslim mengalami keguncangan, bahkan Umar bin Khattab sempat tidak percaya Rasulullah telah wafat, hingga Abu Bakar menenangkan umat dengan khutbah yang menggugah hati. Namun tantangan terbesar bukan hanya kehilangan Rasulullah SAW, melainkan gelombang kemurtadan dan pemberontakan yang menyebar di Jazirah Arab.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebagai khalifah pertama, menghadapi keadaan ini dengan ketegasan dan kebijakan luar biasa. Dua tindakan strategis beliau yang paling berpengaruh adalah memimpin Perang Riddah untuk menyelamatkan persatuan umat dan memerintahkan pengumpulan mushaf Al-Qur’an untuk menjaga kemurnian wahyu.
Perang Riddah: Menjaga Kesatuan Umat Islam
Perang Riddah adalah rangkaian pertempuran yang terjadi setelah wafatnya Rasulullah SAW. Beberapa kabilah Arab menolak membayar zakat, ada yang murtad, dan ada yang mengikuti nabi-nabi palsu seperti Musailamah al-Kazzab, Tulaihah al-Asadi, dan Sajah. Penolakan membayar zakat dianggap oleh sebagian sebagai hal ringan, namun bagi Abu Bakar ini adalah ancaman serius terhadap pilar Islam.
Beliau berkata dengan tegas:
والله لأقاتلن من فرق بين الصلاة والزكاة
Artinya: “Demi Allah, aku akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi Abu Bakar, zakat bukan hanya urusan sedekah, tetapi simbol ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada kepemimpinan Islam.
BACA JUGA:Abu Bakar Ash-Shiddiq: Pemimpin Luhur yang Teguh Membela Kebenaran
Keputusan yang Berani
Banyak sahabat mulia, termasuk Umar bin Khattab, awalnya merasa keberatan dengan keputusan Abu Bakar untuk memerangi mereka yang enggan membayar zakat. Namun Abu Bakar berkata:
“Demi Allah, jika mereka enggan memberikan seutas tali yang dulu mereka serahkan kepada Rasulullah, niscaya aku akan memerangi mereka.”
Ketegasan ini akhirnya disetujui oleh para sahabat setelah melihat argumentasi Abu Bakar yang kuat berdasarkan syariat.
Pelaksanaan Perang Riddah