Messina mengungkap hingga saat ini belum ada keputusan final yang diambil mengenai PHK pekerja di Eropa. Kendati begitu, proses konsultasi ini menandai kelanjutan program restrukturisasi besar-besaran yang diumumkan CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, sejak merapat pada April lalu.
Diketahui, Ivan Espinosa langsung mengambil langkah restrukturisasi untuk menyelamatkan keuangan perusahaan. Hal tersebut mencakup pemangkasan sekitar 15 persen tenaga kerja global, pengurangan kapasitas produksi hingga 30 persen menjadi 2,5 juta unit per tahun, serta penyusutan jumlah pabrik dari 17 menjadi 10 lokasi di seluruh dunia.
Rencana ini diharapkan dapat menghemat biaya hingga 500 miliar yen atau sekitar 3,4 miliar dolar AS. Langkah ini diambil setelah Nissan mengalami tekanan penjualan di pasar utama, seperti China dan Amerika Serikat.
BACA JUGA:Honda Brio RS Mobil Desain Canggih Terlihat Mewah Kini Menjadi Favorit di Kalangan Anak Muda
BACA JUGA:CPNS 2025 Resmi Ditiadakan, Fokus Utama Beralih ke Jalur PPPK
Berdasarkan laporan perusahaan yang dirilis Oktober 2024, Nissan mempekerjakan hampir 19 ribu orang di wilayah Eropa, Afrika, Timur Tengah, India, dan Oseania. Sekitar 60 persen dari total tenaga kerja berbasis di Eropa.