Mendengar pernyataan Jamilah, Rasulullah SAW bersabda bahwa Hamzalah tidak perlu dikhawatirkan. Beliau berkata:
"Aku melihat para Malaikat memandikannya di antara langit dan bumi dengan air dari bejana-bejana perak."
Dalam hadits disebutkan:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ صَاحِبَكُمْ تُغَسِّلُهُ الْمَلَائِكَةُ" قَالُوا: وَلِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "إِنَّهُ كَانَ جُنُبًا يَوْمَ قُتِلَ"
Artinya:
"Sesungguhnya sahabat kalian sedang dimandikan oleh para malaikat." Para sahabat bertanya, "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Karena ia terbunuh dalam keadaan junub." (HR. Hakim dan lainnya – Shahih)
BACA JUGA:Pesan Indah Rasulullah SAW kepada Aisyah RA: Jangan Tidur Sebelum Melakukan 4 Amalan Ini
Perjalanan dan Perjuangan di Medan Uhud
Hamzalah bertempur dengan gagah berani di medan Perang Uhud, pertempuran besar yang mempertemukan 700 pasukan Muslim dengan 3.000 pasukan Quraisy. Dalam pertempuran tersebut, Hamzalah berhasil menebas beberapa musuh, termasuk salah satu pemimpin Quraisy.
Namun, akhirnya ia diserang oleh musuh dari arah belakang saat sedang bertempur. Ia gugur sebagai syahid. Para sahabat yang menemukan jasadnya menyaksikan bahwa tubuhnya tidak mengeluarkan darah bersih, harum, dan bercahaya, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah SAW.
Dalil Al-Qur'an tentang Syuhada
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُون
Artinya:
"Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." (QS. Ali Imran: 169)
Pelajaran dari Kisah Hamzalah dan Istrinya
1. Keikhlasan dalam Jihad: Hamzalah mengajarkan bahwa panggilan jihad harus diutamakan di atas urusan pribadi, bahkan pada malam pernikahan.
2. Kesetiaan dan Cinta Istri yang Suci: Jamilah adalah teladan wanita salihah yang mampu melepaskan suami demi agama, meski hatinya terluka.