Merenungi Pengorbanan Nabi Ibrahim di Hari Arafah

Sabtu 31-05-2025,14:30 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id -  Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah merupakan hari yang sangat mulia dalam Islam. Bagi jamaah haji, inilah hari puncak ibadah ketika mereka wukuf di Padang Arafah, tempat berkumpulnya jutaan kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia. Namun bagi umat Islam di seluruh dunia yang tidak melaksanakan haji, Hari Arafah tetap memiliki makna spiritual yang sangat mendalam. Salah satunya adalah momentum untuk merenungi pengorbanan besar Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, sosok agung yang menjadi teladan dalam keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan kepada Allah SWT.

Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Pengorbanan

Nabi Ibrahim AS adalah salah satu nabi ulul azmi yang kisahnya disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an. Salah satu peristiwa paling monumental adalah ketika beliau diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail AS. Perintah ini datang bukan sebagai bentuk penyiksaan, melainkan sebagai ujian ketaatan dan keimanan.

Allah SWT berfirman: 

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي ٱلْمَنَامِ أَنِّيٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

 

Artinya: "Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, 'Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab, 'Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'"  (QS. Ash-Shaffat: 102)

Ayat ini menggambarkan betapa luar biasanya ketaatan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Nabi Ibrahim tidak membantah perintah Allah meskipun itu sangat berat. Sementara Ismail, seorang anak muda, juga menunjukkan ketundukan total kepada perintah Allah SWT.

BACA JUGA:Rukun dan Wajib Haji: Panduan Ringkas Namun Lengkap

Hikmah dari Kisah Pengorbanan

1.Ketaatan Tanpa Syarat:

Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah tidak boleh bersyarat. Meski perintah Allah tampak berat dan sulit dipahami, ia tetap melaksanakan tanpa protes. Inilah bentuk keimanan sejati.

2 Pendidikan Keluarga dalam Iman: 

Nabi Ismail AS adalah bukti nyata keberhasilan pendidikan iman dalam keluarga. Seorang anak tidak akan bersabar menghadapi ujian berat seperti itu tanpa fondasi iman yang kokoh.

3.Totalitas Pengorbanan 

Yang diuji bukan hanya fisik, tetapi hati dan keyakinan. Nabi Ibrahim rela mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya demi Allah SWT.

4.Makna Simbolik Penyembelihan: 

Peristiwa ini juga mengajarkan kita untuk "menyembelih" segala bentuk kecintaan duniawi yang menghalangi ketaatan kepada Allah. Entah itu harta, pangkat, atau bahkan keluarga.

Kategori :