Beberapa cara konkret yang bisa dilakukan untuk menjaga kerukunan:
Meminta maaf dan memberi maaf
Terutama setelah Ramadhan dan di bulan Syawal atau Dzulqa’dah, saat hati masih lembut.
Menghindari ghibah dan fitnah
Yang bisa merusak hubungan.
Saling membantu dalam kesulitan
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya: "Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim)
Mengundang tetangga dalam kegiatan bersama
Seperti makan bersama, pengajian, atau musyawarah kampung.
Memaafkan kesalahan kecil
Karena setiap manusia pasti punya khilaf.
BACA JUGA:Bersihkan Hati dan Jiwa: Perjalanan Taubat di Bulan Dzulqa’dah
Dari penjelasan di atas maka dapat kita sampaikan bahwa menjaga kerukunan dalam keluarga dan lingkungan sekitar adalah ibadah sosial yang sangat ditekankan dalam Islam. Bulan-bulan yang dimuliakan Allah adalah waktu terbaik untuk memperkuat ikatan, menghapus dendam, dan menebar kasih sayang. Seorang Muslim sejati bukan hanya rajin ibadah secara individu, tetapi juga menjadi teladan dalam membangun kedamaian sosial.
Mari kita jadikan bulan yang mulia ini sebagai momentum hijrah sosial — dari permusuhan menuju perdamaian, dari dendam menuju kasih sayang, dari sikap acuh menjadi saling peduli. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang mampu menjaga kerukunan di rumah, di lingkungan, dan di tengah masyarakat. Dengan begitu, kita bukan hanya memperbaiki dunia, tetapi juga mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat. (djl)