Infinity Galaxy Analisa DampakTarif Trump di Pasar Bitumen Global

Jumat 16-05-2025,03:00 WIB
Reporter : Jeffri Ginting
Editor : Jeffri Ginting

 

DUBAI, UEA, Radarseluma.Disway.id - Anjloknya harga minyak mentah Brent sebesar 24%, turunnya biaya bitumen Asia sebesar 13%, dan lonjakan permintaan Vietnam sebesar 30%—sejak tarif perdagangan besar-besaran Donald Trump mulai berlaku pada tanggal 2 April 2025, pasar bitumen global telah mengalami volatilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Infinity Galaxy, pemimpin yang berbasis di UEA dalam analisis dan pasokan pasar bitumen, memberikan wawasan penting tentang bagaimana perubahan ini membentuk kembali peluang bagi pemasok dan pembeli di seluruh Asia dan Afrika.

 

Keruntuhan Harga Minyak Mentah Membentuk Kembali Perdagangan Bitumen Asia

Di tengah kekhawatiran akan resesi global, harga minyak mentah Brent turun dari sekitar $79 menjadi $60 per barel dari Februari hingga pertengahan April 2025, penurunan lebih dari 24%.

 

Pada saat yang sama, indeks utama harga bitumen Asia, HSFO 180cst Singapura, turun dari $450/t menjadi $390/t, turun 13%. Akibatnya, harga bitumen curah di Singapura turun dari sekitar $450/t menjadi di bawah $400/t.

 

Di Korea Selatan, harga bitumen turun dari sekitar $425/t menjadi $395/t.

 

Asia Tenggara mengalami perubahan besar. Vietnam meningkatkan konsumsi bitumennya hingga 30% karena proyek infrastruktur dan jalan berskala besar. Konsumsi bitumen di Vietnam diperkirakan akan melampaui 1,2 juta ton pada tahun 2025.

 

Sebaliknya, permintaan di Tiongkok dan India melemah. Di Tiongkok, depresiasi yuan, perlambatan konstruksi, dan dimulainya perang dagang dengan AS telah mengurangi konsumsi domestik. Selain itu, laporan menyebutkan Tiongkok mengekspor bitumen ke negara-negara tetangga, yang selanjutnya berkontribusi terhadap penurunan harga di seluruh Asia Timur.

 

Tarif Membuka Gerbang Afrika

Kategori :