Keutamaan Berdoa di Waktu-waktu Mustajab: Menggapai Ridha Allah

Kamis 15-05-2025,14:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Doa adalah senjata orang beriman, jembatan penghubung antara hamba dan Rabb-nya, serta bentuk pengakuan atas kelemahan dan ketergantungan manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam Islam, doa bukan sekadar permohonan lahiriah, tetapi juga bentuk ibadah yang mengandung kekhusyukan, penghambaan, dan pengakuan atas kekuasaan Ilahi. Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-hamba-Nya yang berdoa dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya, terlebih jika dilakukan pada waktu-waktu mustajab—waktu-waktu yang memiliki keutamaan khusus di mana doa lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan.

Keutamaan Berdoa

Berdoa merupakan ibadah yang sangat dicintai Allah. Bahkan Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berdoa dan menjanjikan akan mengabulkan permohonan mereka sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ghafir ayat 60 yang mana berbunyi: 

قَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini menunjukkan bahwa doa adalah perintah langsung dari Allah, dan siapa saja yang menjawab perintah ini dengan penuh keyakinan akan mendapat balasan berupa pengabulan. Namun, Allah juga menentukan waktu-waktu tertentu yang lebih mustajab—waktu yang di dalamnya Allah lebih dekat kepada hamba-Nya dan rahmat-Nya melimpah lebih luas.

BACA JUGA:Menghindari Membanggakan Diri: Dzulqa’dah Bulan Introspeksi Diri

Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa

1. Sepertiga Malam Terakhir

Salah satu waktu paling mulia untuk berdoa adalah sepertiga malam terakhir. Dalam hadits shahih dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ؟

Artinya: “Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berkata: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu ini adalah saat yang sangat tenang, di mana kebanyakan manusia tertidur lelap, dan hanya mereka yang beriman dan berharap kepada rahmat Allah yang bangun dan mengadu kepada-Nya. Maka tak heran, doa pada waktu ini disebut paling mustajab.

2. Ketika Berbuka Puasa

Puasa adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, dan saat berbuka puasa merupakan waktu istimewa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi: 

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالإِمَامُ العَادِلُ، وَدَعْوَةُ المَظْلُومِ

Artinya: "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya." (HR. Tirmidzi, hasan)

Ini menunjukkan bahwa saat berbuka adalah waktu emas untuk berdoa—baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara umum.

3. Di Antara Adzan dan Iqamah

Doa antara adzan dan iqamah juga merupakan waktu yang mustajab, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mana diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud dan Tirmidzi yang berbunyi: 

الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ لاَ يُرَدُّ

Artinya,: “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, hasan)

Ketika kita mendengar adzan, kita diseru untuk shalat dan diingatkan akan kebesaran Allah. Maka waktu antara adzan dan iqamah menjadi momentum yang sangat tepat untuk memperbanyak permohonan kepada Allah.

BACA JUGA:Kehidupan Rasulullah SAW: Meneladani Kesederhanaan dalam Ibadah

4. Hari Jum’at

Hari Jum’at adalah sayyidul ayyam (penghulu hari). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي، يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

Artinya: "Pada hari Jum’at terdapat suatu waktu, tidaklah seorang hamba muslim memohon sesuatu kepada Allah bertepatan dengan waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Banyak ulama mengatakan waktu yang dimaksud adalah antara ashar hingga maghrib pada hari Jum’at. Maka sebaiknya seorang muslim memanfaatkannya untuk banyak berdoa, terutama doa-doa yang penting untuk akhirat.

5. Saat Sujud dalam Shalat

Sujud adalah posisi terdekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang berbunyi: 

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Artinya: “Keadaan paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika dia sujud. Maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim)

Inilah saat terbaik dalam shalat untuk merendahkan diri, mencurahkan keluh kesah, dan memohon ampun serta petunjuk dari Allah.

Hikmah dan Adab dalam Berdoa

Agar doa dikabulkan, seorang muslim harus memperhatikan beberapa adab berdoa, di antaranya:

Memulai doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Memohon dengan khusyuk, penuh harap dan takut.

Tidak tergesa-gesa menginginkan pengabulan.

Menjauhi makanan dan harta haram.

Tidak berdoa untuk sesuatu yang dilarang (misalnya memutus silaturahmi).

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim disebutkan: 

يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

Artinya: “Akan dikabulkan doa salah seorang dari kalian selama tidak tergesa-gesa, dengan mengatakan: 'Aku sudah berdoa, tapi belum dikabulkan.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:Menghargai Waktu di Bulan Dzulqa’dah: Investasi untuk Akhirat

Dari penjelasan di atas maka dapat kita sampaikan bahwa Berdoa di waktu-waktu mustajab adalah peluang luar biasa yang disediakan Allah bagi hamba-Nya yang ingin menggapai ridha dan kasih sayang-Nya. Dalam berbagai ayat dan hadits, kita diajarkan bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa. Namun, doa juga harus diiringi dengan keimanan, keikhlasan, kesabaran, serta pemahaman atas waktu dan adabnya.

Mari kita jadikan doa sebagai amalan yang tak pernah luput dalam hidup sehari-hari, terlebih pada waktu-waktu mustajab. Manfaatkan sepertiga malam, antara adzan dan iqamah, hari Jum’at, saat sujud, dan saat berbuka puasa untuk bermunajat. Dengan begitu, kita tidak hanya mengharap dikabulkannya permintaan, tetapi juga memperoleh keberkahan, ketenangan jiwa, dan lebih dekat dengan Allah Azza wa Jalla.

Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186 yang mana berbunyi: 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah): Sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.”
(QS. Al-Baqarah: 186)

Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat buat kita semua.(djl)

Kategori :