Panen Raya Kopi di Sekalak, Harga Masih Menguntungkan Meski Turun Rp2.000 per Kg

Selasa 13-05-2025,17:31 WIB
Reporter : Eldo Fernando
Editor : Eldo Fernando

 

SEKALAK – Para petani kopi di Desa Sekalak, Kecamatan Seluma Utara, tengah menikmati musim panen raya yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan. Meski harga biji kopi kering mengalami penurunan sebesar Rp2.000 per kilogram, nilai jual tetap berada pada level yang menguntungkan bagi petani.

 

Sailin, salah satu petani kopi setempat, mengungkapkan bahwa harga biji kopi kering sempat mencapai Rp68.000 per kilogram pada pekan lalu. Namun per Selasa (13/5), harga turun menjadi Rp65.000 per kilogram.

 

“Sudah satu bulan lebih kami panen kopi. Harga minggu lalu masih Rp68 ribu, sekarang informasinya turun jadi Rp65 ribu. Saya sendiri belum jual, tapi itu kabar dari tauke. Meski turun, harga ini tetap tinggi dan cukup membantu petani,” jelas Sailin.

 

Menurutnya, harga jual yang masih stabil di atas Rp60.000 membuat banyak petani tetap semangat memanen. Apalagi bagi mereka yang memiliki lahan luas dan kebun yang terawat baik.

 

“Kalau punya kebun lebar dan terawat, musim panen kali ini sangat menguntungkan. Minggu lalu saya jual 200 kilogram dan masih dapat harga Rp68 ribu per kg. Tapi hasil panen setiap petani tentu tergantung luas lahan mereka,” tambahnya.

BACA JUGA:Daerah Mana Saja yang Viral Masalah Honorer Siluman Tahun 2025, Selain Kabupaten Seluma?

BACA JUGA:Daerah Mana Saja yang Viral Masalah Honorer Siluman Tahun 2025, Selain Kabupaten Seluma?

Sailin juga menjelaskan pentingnya menjaga kualitas hasil panen, terutama pada tingkat kekeringan biji kopi saat dijemur. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga jual.

 

“Kualitas dan kekeringan kopi sangat berpengaruh. Kalau kadar airnya tinggi, bisa ditawar murah oleh tauke. Jadi saat harga tinggi begini, petani benar-benar memperhatikan proses penjemuran,” ungkapnya.

Kategori :