
Radarseluma.disway.id - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Rasulullah SAW membagi Ramadhan menjadi tiga fase:
Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: ‘Jika telah masuk sepuluh hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Nabi ﷺ mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya.’"
(HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan betapa Nabi Muhammad Rasulullah SAW meningkatkan ibadahnya di sepuluh hari terakhir Ramadhan. BACA JUGA:Menjadi Hamba yang Diberkahi: Menyongsong Lailatul Qodar Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 1. Malam Lailatul Qadar: Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan Salah satu keutamaan terbesar dalam sepuluh hari terakhir adalah Lailatul Qadar, malam yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Qadr ayat 1-3 yang mana berbunyi:; إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3) Malam ini adalah saat di mana ampunan Allah terbuka lebar bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Rasulullah SAW bersabda: مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim) Malam ini terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, terutama pada malam ke- 21, 23, 25, 27, atau 29. BACA JUGA:Merenungi Hikmah Ramadhan: Meningkatkan Taqwa dan Kepedulian Sosial 2. I'tikaf: Mengkhususkan Diri untuk Beribadah I'tikaf adalah bentuk ibadah dengan berdiam diri di masjid, menjauh dari kesibukan duniawi, dan fokus beribadah kepada Allah. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan i'tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ senantiasa beritikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau pun beritikaf setelahnya.’" (HR. Bukhari dan Muslim) I'tikaf adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak doa, dzikir, dan membaca Al-Qur'an. BACA JUGA:Keutamaan Puasa dan Doa di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan 3. Doa Mustajab di 10 Hari Terakhir Sepuluh hari terakhir adalah waktu terbaik untuk memohon ampunan kepada Allah. Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi berbunyi: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ، مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau bersabda: 'Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).'" (HR. Tirmidzi) Doa ini menunjukkan bahwa di malam-malam terakhir, kita harus fokus pada permohonan ampunan kepada Allah SWT. Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah SWT. Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, serta beritikaf di Masjid. Setiap muslim hendaknya memanfaatkan momen ini dengan meningkatkan shalat malam (Qiyamul Lail), memperbanyak bacaan Al-Qur’an dan dzikir, memperbanyak doa, terutama doa meminta ampunan, beritikaf jika memungkinkan, menghindari perbuatan yang bisa mengurangi pahala Puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari yang mana berbunyi: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ Artinya"Sesungguhnya amal itu tergantung dari akhirnya." (HR. Bukhari) BACA JUGA:Memaknai Pertengahan Ramadhan: Menilai Kualitas Ibadah Kita Maka, mari kita maksimalkan sepuluh hari terakhir ini dengan ibadah dan taubat agar mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjalani sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Semoga kita termasuk hamba yang diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar. اللَّهُمَّ بَلِّغْنَا لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمَقْبُولِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya: "Ya Allah, sampaikanlah kami pada malam Lailatul Qadar, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang Engkau terima amalnya, dan ampunilah dosa-dosa kami, wahai Dzat yang Maha Pengasih." Demikianlah penjelasan tentang sepuluh hari terakhir Ramadhan yang dapat kita simpankan semoga bermanfaat. (djl)