
Diskusi utama yang membentuk masa depan kemitraan Inggris-Asia Timur
Acara tersebut menampilkan Misi Pendidikan Tinggi Wakil Rektor Inggris, di mana para pemimpin universitas Inggris terlibat dengan sektor pendidikan tinggi Asia Timur melalui kunjungan lapangan, pengarahan strategis, dan diskusi tentang kolaborasi penelitian, inovasi, dan peluang pendanaan.
East Asia Agent Conference 2025 mempertemukan hampir 200 direktur senior lembaga pendidikan, universitas, dan agregator dari 13 negara dan wilayah serta Inggris dengan tema "Berinovasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan." Konferensi ini berfokus pada peningkatan kualitas saran yang tersedia bagi mahasiswa, nilai kualifikasi Inggris, dan suara mahasiswa, yang diakhiri dengan resepsi jaringan, yang membina hubungan baru antara perwakilan pemerintah Inggris dan para pemimpin akademis.
Konferensi Agen Asia Timur menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap dukungan mahasiswa berkualitas tinggi dan perekrutan yang etis. Diskusi panel sepanjang hari menyoroti Kerangka Kualitas Agen (AQF), sebuah kerangka kerja yang dirancang untuk memperkuat kemitraan antara sektor pendidikan Inggris dan agen serta konselor, sekaligus mengakui dan berbagi praktik terbaik. Konferensi ini juga mengakui pentingnya keterlibatan alumni, strategi yang didorong oleh kemampuan kerja, dan perlunya inovasi dalam layanan agensi untuk menavigasi tantangan pasar dan memperkuat posisi Inggris sebagai tujuan studi utama.
Alumni UK: Jaringan global untuk lulusan
BACA JUGA:Prudence Foundation Luncurkan Penghargaan Teknologi Bencana 2025, Jalin Kemitraan dengan AVPN
Komponen utama lain dari East Asia Education Week adalah Alumni UK Symposium , yang mempertemukan lebih dari 200 alumni Inggris dari 12 negara dan wilayah di Asia Timur untuk bertukar wawasan dan memperkuat jaringan profesional.
Alumni Symposium menyoroti dampak pendidikan Inggris terhadap kesuksesan karier, dengan menekankan kemampuan beradaptasi, ketahanan, dan pola pikir kewirausahaan. Serangkaian diskusi panel di antara alumni juga menggarisbawahi kekuatan jaringan alumni, perlunya pembelajaran seumur hidup, dan pentingnya memanfaatkan koneksi global untuk menavigasi pasar kerja yang terus berkembang dan mendorong perubahan masyarakat yang positif.
Acara ini juga memberikan kesempatan untuk merayakan 33 alumni beasiswa Women in STEM dari British Council dari seluruh Asia Tenggara dan Beasiswa British Council baru untuk Wanita di Hong Kong, yang diluncurkan pada tahun 2024 dan didukung oleh Sir Tang Shiu Kin Education Trust menjelang Hari Perempuan Internasional. Kelompok pertama yang terdiri dari empat siswa dari Hong Kong saat ini berada di Inggris untuk belajar di universitas-universitas Newcastle.