"Tidak hanya itu, berkat keberhasilan membudidayakan ini, kita juga menggandeng pemuda dari sejumlah desa tetangga seperti dari Desa Talang Sebaris dan Desa Talang Giring untuk belajar mengelola dan memanfaatkan lebah madu,”jelas Achmad Zaenuri.
Untuk mempercepat proses pemasaran, ia juga mengaku memanfaatkan media sosial agar dapat menjangkau semua calon konsumen dari berbagai daerah. Hal ini terbukti dengan berhasilnya penjualan hasil madu dari Bumdes Gilang Jaya yang dikirim hingga ke luar pulau sumatera.
"Kita ada beragam media sosial, sehingga permintaan madu itu datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan ada yang pesan madu dari Nusa Tenggara Barat," ungkap Achmad Zaenuri.
Achmad Zaenuri mengaku tidak khawatir kesulitan mengenai pemasaran, karena menurutnya, pasarnya masih sangat luas, bahkn produksi madunya belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Bumdes Gilang Jaya terus berinovasi dan menggandeng desa desa tetangga yang berbatasan dengan hutan untuk bekerjasama dalam mengelola lebah madu.
BACA JUGA:Untuk Peserta CPNS 2024 Kabupaten Seluma, Simak Info Penting Ini!
BACA JUGA:Siap-siap Terkejut! Bocoran Game Marvel Terbaru yang Bakal Bikin Kamu Ketagihan
"Kemarin kami ke Desa Cawang, Lubuk Sandi melakukan survey lokasi untuk budidaya lebah bersama warga setempat, sehingga kebutuhan pasaran terpenuhi,”imbuhnya.
Suksesnya budidaya lebah ini dibuktikan dengan reward yang diterima Desa Lubuk Gilang. Pada tahun 2024 ini, Desa Lubuk Gilang mendapatkan reward berapa uang tunai Rp10 juta dari Bank BRI. Karena, inovasi budidaya lebah desa lubuk gilang masuk sebagai 40 desa terbaik new desa brilant 2024.