LUBUK GILANG - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gilang Jaya yang berada di Desa Lubuk Gilang Kecamatan Air Periukan budidayakan lebah kelulut.
Lebah tanpa sengat ini sebenarnya tersebar sangat melimpah dan banyak dijumpai bersarang di areal perkebunan masyarakat di Kabupaten Seluma. Namun, selama ini keberadaannya belum dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah desa.
Potensi ini dimanfaatkan oleh Bumdes Gilang Jaya, karena sebagai desa yang masuk dalam kawasan penyangga hutan, tentunya budidaya ini dapat menambah penghasilan bagi masyarakat. Karena apabila dibudidayakan di desa-desa yang berbatasan dengan kawasan hutan hasil produksi, madunya sangat melimpah.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Lubuk Gilang, Achmad Zaenuri. Dijelaskannya bahwa desa ini merupakan salahsatu desa yang mengembangkan budidaya lebah yang memiliki sebutan gegelo/ kelulut/ klanceng.
“Pada awal tahun ini Bumdes memulai unit usaha ternak lebah madu gegelo atau kelulut. Melalui unit usaha ternak lebah madu, Bumdes Gilang Jaya terus berinovasi mengembangkan budidaya lebah,”ungkap Achmad Zaenuri.
Bahkan saking potensialnya budidaya lebah jenis heterotrigona itama, Kades mengaku sudah mencoba mengembangkannya hingga ke desa tetangga, salah satunya dibudidayakan di Perumahan Pir Napal Jungur, Desa Napal Jungur, Kecamatan Lubuk Sandi.
Dengan dukungan kawasan hutan yang masih asri menjadikan produksi panen madu melimpah. Ini terbukti dengan adanya panen madu trigona itama di Napal Jungur beberapa waktu lalu, dalam satu kotak ada yang menghasilkan madu lebih hingga dari 1 liter.