"Selama ini tidak pernah ada protes terhadap pabrik ini, kenapa tiba-tiba ditutup. Pikirkan kami pak bupati," terangnya.
Tak hanya itu saja, salah seorang karyawan lainnya yakni Diana juga mengatakan, jika ditutupnya pabrik ini oleh Pemkab Seluma lantaran bentuk penzaliman yang dilakukan Pemkab Seluma. Karena imbas dari penutupan ini mengakibatkan karyawan yang selama ini menggantungkan hidup dari upah yang didapat dari pabrik. Pada saat ini tidak lagi mendapatkan penghasilan.
"Jangan zalimi kami pak bupati. Kami tidak pernah minta uang dengan bapak. Pabrik inilah yang menghidupi kami," tegasnya.
Bahkan, pemilik pabrik CPO mini ini juga mengatakan, jika pada saat ini dirinya hanya bisa pasrah mengikuti arahan dari Pemkab Seluma. Untuk menghentikan kegiatan pabrik. Namun, dirinya akan berupaya menyampaikan keluhan para buruh kepada Pemkab Seluma dan DPRD Kabupaten Seluma sebagai pertimbangan.
Dirinya juga mengaku, jika pabrik miliknya ini sudah mengikuti aturan yang berlaku. Izin pendirian pabrik yang berukuran 10 x 20 meter ini sudah dibuat sejak pabrik ini akan beroperasi.
BACA JUGA:Inilah Hero Tank di Mobile Legends yang Sangat Cocok Dijadikan Jungle
"Baru tujuh bulan beroperasi. Selama ini tidak ada keluhan, termasuk izinnya. Pekerjanya pun semua warga sekitar pabrik. Sehingga saya bingung alasan Pemkab menutup ini karena ada keluhan warga. Warga mana yang mengeluh," pungkasnya.(ctr)