Kisah Danau Kuranding Bengkulu Selatan, Dijaga Naga

Jumat 02-08-2024,17:21 WIB
Reporter : Muktar Ilyas
Editor : Jeffri Ginting

Sementara Kata Kuranding  berasal dari nama seorang laki-laki yang hidup pada tahun 1.013, konon Kuranding di lahirkan di sebuah dusun yang silam (hilang), sekarang ini masyarakat Bengkulu Selatan menyebut tempat asal Kuranding dilahirkan dengan nama Sebakas dusun dianggap keramat. 

 

Sebelum hadirnya danau Kuranding bermula hadirnya Kuranding hendak melamar gadis pujaannya yang bernama Kuraduk berasal dari dusun Sebakas, dan lamarannya diterima, namun ada syarat agar dia dapat meminang anak gadis tersebut untuk menjadi istrinya. Sebagai pengganti mas kawin, Kuranding di minta untuk mencarikan  mata ikan sebanyak satu kulak (2 liter) atau bila dihitungan sekitar 3 kg mata ikan. Selanjutnya Kuranding pergi mencari ikan ke sungai. Dan di perjalanan menemukan sungai kecil yang lebar sungainya sekitar empat meter. Saat mencebur ke sungai merasakan gatal-gatal pada kedua kaki dan badannya yang terendam ke dalam air sungai. Sehingga  naik keatas permukaan sungai, sekarang sungai tersebut terkenal dengan nama Sungai Air Gatal.

 

Sehabis itu angkat kaki Kuranding dari sungai dan selanjutnya berjalan terus ke hulu dengan menelusuri bibir sungai air gatal. Hingga menemukan ulu tulung air sungai asal muasal air sungai. Ternyata air sungai tersebut berasal dari sepetak air yang ukurannya 10×10 meter, orang Bengkulu Selatan menyebutnya telubung. Kuranding akhirnya menemukan ribuan ikan yang bermacam jenis, seperti ikan palau, sepat, betok, lele, sepedak, gabus, ikan plus dan ikan kepar.

 

Kuranding merasa mas kawin mata ikan sebanyak dua kulak tersebut sudah tercukupi dan terpenuhi, dan itu dianggapnya suatu hutang bagi Kuranding, dia pun langsung membawa ikan-ikan tersebut pulang ke Dusun Sebakas, sehingga melangsungkan pernikahannya dengan sang pujaan hati yang bernama Kuraduk.

 

Usai menikah, Kuranding dan Kuraduk tidak lagi tinggal di dusun Sebakas, mereka berdua tinggal disekitar Hulu Sungai Air Gatal dimana Kuranding menemukan   berbagai jenis ikan yang di bawanya sebagaai mas kawin pernikahannya, mereka berdua akhirnya menetap di cukuh dusun dusun tinggi yang sekarang ini bernama desa Tajung Beringin.

BACA JUGA:Mitsubishi Indonesia Menggebrak Pasar Otomotif dengan Hadirkan All New Pajero Sport 2024, Menjadi Evolusi Luar

BACA JUGA: Babak 8 Besar, Atlet Bulu Tangkis Indonesia di Paris Tinggal Gregoria

Seiring waktu, telubung yang penuh berisi ikan awalnya hanya berukuran 10×10 m, akhirnya tersus melebar dan meluas hingga menjadi sebuah danau yang luasnya puluhan hektar, seperti yang ada sekarang ini. Sehingga danau tersebut diberi nama oleh warga Danau Kuranding.

 

Yang konon katanya hingga saat ini bahwa danau Kuranding di jaga oleh sepasang manusia, yaitu Kuranding dan Kuraduk yang merupakan suami istri, yang berasal dari dusun silam Sebakas. Sampai akhir masa hayatnya, Kuranding dan Kuraduk lama kelamaan  menghilang. Untuk tidak menghilangkan asal muasal danau tersebut oleh penduduk sekitar dinamakan Danau Kuranding.

 

"Mitos danau Kuranding selalu di jaga oleh Kuranding dan Kuraduk yang menyerupai  Elang dan seekor Naga. Elang merupakan Kuraduk dan Naga adalah Kuranding, keduanya masih sering muncul, kalau naga biasanya muncul hanya menampakan badan penuh sisik saja, kepala dan ekor tidak pernah terlihat, sementara elang seluruh anggota badan terlihat jelas,"pungkas Fajrul mengungkapkan cerita Danau Kurading yang didapat dari cerita Datuk Budin selaku pelaku sejarah.

Kategori :