FIFGROUP Ajak YKPI Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara

Rabu 10-07-2024,08:00 WIB
Reporter : Radar Seluma
Editor : Radar Seluma

Kegiatan ini juga merupakan implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s) poin 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, poin 5 tentang Kesetaraan Gender, dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Seminar “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI” yang dihadiri oleh 50 peserta secara langsung di lantai 12 Menara FIF, Jakarta Selatan dan lebih dari 200 peserta yang hadir secara online itu terbagi ke dalam 2 sesi, yaitu sesi pemaparan tentang kanker payudara dan peragaan praktik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang benar dengan menggunakan alat peraga patung phantom.

 

Dalam kesempatan yang sama, FIFGROUP juga menyerahkan bantuan sosial menggunakan Dana Sosial Syariah dengan nominal sebesar Rp20 juta kepada YKPI yang diserahkan langsung oleh Esther Sri Harjati kepada Linda Agum Gumelar.

 

Praktik SADARI yang Benar dan Tepat

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) (12/2023), kanker membunuh hampir 9 juta orang dengan sekitar 14 juta diagnosa baru setiap tahunnya.

 

Data ini diperkuat juga oleh data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO), bahwa di Indonesia, pada 2020 terdapat 396.914 kasus kanker baru, di mana kanker payudara menempati posisi pertama terbanyak dengan 68.858 kasus atau 16,6%, dengan kematian mencapai 22.000 jiwa, dan 70 persen diantaranya sudah pada tahap lanjut ketika dideteksi.

 

BACA JUGA: Wakapolres dan 3 Perwira di Polres Seluma, Gelar Sertijab

 

Oleh karena itu, melalui paparannya, dr. Agus Sutarman menjelaskan pentingnya melakukan deteksi dini, baik SADARI maupun dengan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dibantu oleh tenaga medis. Penjelasan dr. Agus mencakup berbagai aspek penting mengenai kanker payudara, termasuk faktor risiko, gejala awal, dan langkah-langkah pencegahan.

 

“Pasien termuda saya itu umur 16 tahun dan itu pun terdeteksi sudah dengan tanda-tanda awal kanker payudara. Memprihatinkan, namun juga seperti alarm bagi kita semua bahwa memang praktik SADARI sudah perlu dilakukan sejak perempuan mendapat haid,” tutur dr. Agus.

 

Kategori :