Hal ini sesuai dengan peran perbankan sebagai lembaga intermediasi dengan berbagai strategi dan teknologi untuk mempercepat proses pembiayaan dan membuatnya lebih mudah diakses perusahaan, di antaranya melalui teknologi fintech serta produk kredit yang fleksibel.
Hal lain dari responden dalam pemenuhan pembiayaan adalah optimalisasi fasilitas eksisting dengan meningkatkan batas kredit pada fasilitas yang sudah ada atau melakukan renegosiasi
untuk syarat yang lebih baik.
Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan mendatang (Juni 2024) diprakirakan meningkat.
Peningkatan tersebut terlihat oleh hasil survei SBT sebesar 36,8% atau lebih tinggi dari SBT pada Mei 2024 yang sebesar 36,2%.
Peningkatan kebutuhan pembiayaan akan terjadi pada sektor pertambangan,
perdagangan, dan reparasi mobil dan motor. Sementara itu, terdapat kecenderungan penurunan kebutuhan pembiayaan untuk sektor industri pengolahan, konstruksi, serta informasi dan komunikasi.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan kredit perbankan tahun ini akan tumbuh sebesar 9,08%. Peningkatan penyaluran kredit didukung oleh
pertumbuhan ekonomi yang masih berpotensi tumbuh di atas 5,0%. Sementara itu, dana pihak ketiga diharapkan tumbuh stabil sekitar 8,0%.
BACA JUGA:Soal Kantor PPK, KPU Seluma Minta Dukungan Pemda
Ke depan, perbankan harus fokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi tumbuh dan memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap gejolak global seperti sektor