BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.id, - Masih banyak masyarakat yang menganggap foging sebagai pencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun, justru melakuka Fogging menimbulkan dampak yang baru, karena DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
BACA JUGA: Pasca Lebaran, Harga Ayam di Seluma Berangsur Turun
BACA JUGA:Muncul Koalisi Duet PDI Perjuangan dan NasDem di Pilkada Seluma
Kepala Dinas Kesehatan BS, Didi Ruslan,M.Si menuturkan, bahwa salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan cara memotong siklus penyebaran nyamuk dengan Fogging, tetapi bukan solusi yang tepat.
"Pencegahan bisa DBD bisa dilakukan dengan memberantas datangnya, bukan foggingnya yang kita utamakan. Karena Fogging hanya berupa pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa tetapi tidak membunuh telur dan jentik nyamunya,"ujar Didi Ruslan.
Diakui Didi, Fogging cukup berbahaya, karena mengandung asap, dan pada pelaksanaanya menggunakan insektisida malation yang dicampur solar atau minyak tanah, bahkan Fogging bisa mencemari lingkungan sekitar.
"Selain mencemari lingkungan bahwa Fogging juga meninggalkan residu zat yang bersifat racun,dengan paparan insektisida malation dan solar mengakibatkan keracunan seperti gagal ginjal, gangguan pernapasan pada seluruh anggota keluarga, kerusakan gen dan kromosom pada bayi dalam kandungan, gangguan gerakan sperma, dan bersifat karsinogenik pembekuan jaringan kanker pada tubuh,"beber Didi.