Kiriman juga menambahkan, jika dilihat secara logika, pelaku yang telah melakukan aksi pencurian hand traktor ini lebih dari satu orang. Yakni sekitar 3 hingga 4 orang. Bahkan ini terlihat sudah terencana. Karena bobot mesin hand traktor yang cukup berat. Sehingga tidak memungkinkan ditopang hanya dengan dua orang. Terlebih lagi lokasi kebun berada cukup jauh dari jalan raya. Sehingga tentunya harus memerlukan tenaga ekstra untuk membawanya keluar dari lokasi kebun.
"Jika kita diprediksi, pelakunya sekitar 4 orang dan menggunakan mobil. Aksi ini juga diduga sudah direncanakan cukup
matang oleh para pelaku mas," ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, jika satu paket hand traktor termasuk mesinnya ini didapat oleh Poktan nya sekitar 5 tahun yang lalu. Yakni melalui dana aspirasi anggota DPR RI Dapil Bengkulu. Jika ditaksir, kerugian atas hilangnya mesin tersebut sekitar Rp 9 juta untuk kondisi mesin bekas.
Namun jika mesin baru diharga Rp 15 juta. Untuk saat ini, pihak Kepolisian Polsek Sukaraja telah melakukan pemasangan garis Polisi disekitar hand traktor yang tanpa mesin tersebut. Guna memudahkan proses penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk saat ini hand traktor sudah di pasang garis polisi. Tadi saya juga ikut mendampingi. Semoga ada kejelasan sehingga pelaku dapat diringkus," pungkasnya.
BACA JUGA: TBS Sawit di RAM Padang Pelasan 2,210, Wilayah Talo Rp 2000