Satu yang dicontohkan adalah pembangunan Tebat Gelumpai yang saat ini dan terus berjalan dilakukan pembangunannya oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWS Sumatera VII). Revitalisasi Tebat Gelumpai menjadi contoh upaya keras Pemerintah Kabupaten untuk mencari alternatif pembiayaan dalam pembangunan yang dikategorikan memiliki fungsi strategis."Sebagai daerah tangkapan air, tebat Gelumpai juga menjadi salah satu potensi pariwisata yang menjanjikan. Pembangunan yang bersifat strategis inilah yang terus diupayakan dan diusulkan berulang-ulang ke BWS,"ujar Fikri.
Selain itu Fikri lagi-lagi memastikan bahwa usulan pembangunan Pelabuhan Pasar bawah Level II selalu gencar dilakukan Bupati Gusnan Mulyadi melalui pembiayaan Pemerintah Pusat, Fikri juga menyatakan rasa optimisnya bahwa usulan itu akan diterima dan terlaksana melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sementara itu, Bupati Gusnan Mulyadi,SE.MM mengatakan upaya pembangunan terus dilakukan sebagaimana usulan masyarakat melalui Musrenbang kecamatan dan seperti pembangunan tebat Gelumpai gencar diupayakan melalui tiga Kementerian sekaligus dan hal ini berbuah manis dengan terealisasinya revitalisasi tebat Gelumpai melalui program kegiatan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWS Sumatera VII). Tidak hanya itu, saat ini sudah terealisasi pembangunan jalan Matai Kedurang yang pembangunannnya dibiayai oleh Pemerintah Pusat. Infratsruktur jalan ini berpotensi besar menjadi gerbang pembuka ekonomi baru bagi masyarakat Bengkulu Selatan khususnya masyarakat di wilayah Bunga Mas, Kedurang dan sekitarnya.
"Kami tidak henti-hentinya berupaya intens dalam melaksanakan upaya dan lobi kepada pemerintah pusat melalui Kementerian-Kementerian yang membidangi untuk mengarahkan pembangunan-pembangunan dari sumber pembiayaan APBN ke Kabupaten Bengkulu Selatan, dan juga mengistilakan mengandaikan dengan istilah yang kerap di pakai di Bengkulu Selatan
“amun dapat tumban masak, itu la hebat nian, bisa jadi buah tumban yang kita dapat itu tukiak dengan tupai atau lah ulatan, makau kitau butuh penjuluak, amun ndik dijuluak keciak kemungkinan kitau dapat buah tumban iluak, la dijuluakpun belum tentu pacak dilebung dan masak alap” ini artinya kalau tidak diupayakan melalui pemerintah pusat dengan intens melakukan lobi-lobi ke beberapa jaringan, hal yang hampir tidak mungkin akan mendapatkan perhatian dan prioritas pembangunan dari pemerintah pusat,"pungkas Gusnan.(yes)