PEMATANG AUR, Radar Seluma.Disway.Id, - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan seluruh pelajar akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya masing masing pada 8 Januari mendatang. Namun meskipun sudah memasuki semester genap tahun ajaran 2023/2024, masih ada satu SMP yang belum menerapkan kurikulum merdeka belajar.
BACA JUGA: 40 Persen Hibah Pilkada Seluma, Dicairkan Usai APBD Perubahan
BACA JUGA:Kontribusi PAD KIR, Dihub Bengkulu Selatan Jalin Kerjasama Dishub Seluma
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Disdikbud Kabupaten Seluma, Farzian, S. Pd melalui Kabid SMP, Joni Paizal didampingi Kasi Kurikulum SMP, Marwan. Dikatakannya satu sekolah tersebut yakni SMP Negeri 32 Seluma. Rencananya SMP tersebut menerapkannya di semester ganjil 2024/2025 mendatang. "Dari 48 SMP, hanya SMP Negeri 32 yang belum menerapkannya sejak semester ganjil 2023/2024. Namun dipastikan akan diterapkan semester ganjil mendatang," kata Marwan, kemarin.
Diungkapkan Marwan, sebenarnya pihak sekolah tersebut mengaku sudah mendaftarkan diri untuk menggunakan kurikulum merdeka belajar. Namun karena ada suatu kendala, sehingga di dapodik ternyata mereka masih terdaftar menggunakan Kurikulum 2013. Oleh sebab itu dikarenakan semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 telah berjalan, maka SMP Negeri 32 Seluma tetap menerapkan kurikulum 2013 namun tetap belajar menerapkan kurikulum merdeka belajar secara mandiri. "Jadi pada tahun ajaran ini tetap menggunakan kurikulum 2013 namun tetap menyesuaikan untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar secara mandiri," jelas Marwan.
BACA JUGA: Polsek SA Seluma, Ringkus 2 Pelaku Penusukan Mahasiswa di Warem
Dijelaskan Marwan, tahun ajaran 2023/2024 ini sebenarnya merupakan tahun kedua penerapan kurikulum merdeka belajar, karena sebelumnya pada tahun ajaran 2022/2023 sudah ada tiga sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka belajar, yakni SMP Negeri 47 Air Kemuning, SMP Negeri 21 Kungkai Baru, SMP Negeri 20 Kunduran dan selebihnya baru dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Adapun faktor dari belum diterapkannya kurikulum Merdeka Belajar ini diantaranya yakni faktor SDM dan pendanaan.
"Masih lemahnya pengetahuan pihak sekolah terkait kurikulum baru tersebut, dan SDM masih perlu belajar dan menimba ilmu tentang kurikulum Merdeka Belajar. Selain itu mungkin terkait dari sumber pendanaan yang masih perlu dipertimbangkan," jelas Marwan.
Pasca melakukan ujian semester dan dibagikan rapot pada Sabtu (23/12), saat ini ribuan pelajar SD dan SMP dalam naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma masih melaksanakan libur panjang selama dua pekan atau lebih tepatnya 16 hari karena ditambah dengan libur menyambut natal dan tahun baru (Nataru). Karena libur mulai dari 23 Desember 2023 dan kembali masuk pada 8 Januari 2024.(adt)