TAIS, Radar Seluma.Disway.Id, - Saat menjabat sebagai Bupati, menurut Murman Seluma tidak punya apa-apa. Sehingga dia menawarkan tanahnya sebagai lokasi kantor pemerintahan.
Kemudian, tahun 2007 dia melakukan pembebasan lahan di daerah Sembayat. Rencanannya untuk emmbangun pabrik semen. Hanya saja pada tahun itu, pembangunan pabrik semen gagal.
BACA JUGA:Mobil Operasional Hilang, Inspektorat Seluma Masih Tunggu Niat Baik BUMDes Talang Alai
BACA JUGA: Kenapa Allah Menambakan Dirinya Allah..?? Berikut Penjelasannya
"Dalam pemeriksaan tadi, semua sudah saya jelaskan. Mulai dari proses awal hingga akhir oleh penyidik nya. Pada intinya mereka salah menduga. Inikan suatu dugaan yang keliru, bahwa di dalam pusat pemerintahan itu tidak ada lahan milik Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan. Kemudian Seluma mekar, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan pada saat itu memang ada membantu Kabupaten Seluma dalam rangka pemekaran itulah ditugaskan presedium,''jelasnya..
Murman mengakui, saat itu Presedium Pemakaran diberikan uang sejumlah 250 juta. Untuk persiapan sebagai lahan atau tanah untuk pusat pemerintahan.
Uang Rp. 250 juta itu, diserahkan kepada ketua presedium.
Namun kemudian, saat peresmian Seluma menjadi daerah otonom dan telah memiliki Penjabat Bupati, lahan tersebut tidak ada.
Awal pemerintahan PJ Bupati saat itu, Pemda menyewa rumah-rumah penduduk sebagai jalannya roda pemerintahan.