3. Penggalian Manual: Setelah lokasi yang potensial ditemukan, penambang akan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, sekop, dan penyaring untuk menggali tanah atau pasir yang mengandung emas. Mereka kemudian memisahkan material ini untuk mencari emas.
4. Pembersihan dan Pemisahan: Material yang digali diolah untuk memisahkan emas dari bebatuan dan pasir. Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan mencuci materi tersebut di saringan atau ciri-ciri, sehingga emas akan tertinggal karena beratnya yang lebih besar.
5. Penggunaan Merkuri: Di beberapa tempat, penambang tradisional menggunakan merkuri untuk menarik emas dari material lain. Namun, ini adalah metode yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan polusi berbahaya jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Oleh karena itu, sebaiknya dihindari.
6. Pengeringan dan Penyimpanan: Emas yang telah dipisahkan akan dikeringkan dan disimpan dengan hati-hati untuk dijual atau digunakan.
BACA JUGA:Mobil Mewah Ferrari Mengeksplorasi Fitur-Fitur Luar Biasa
BACA JUGA:Hama serangga di kantor Pengadilan Negeri Manna,BPBD Bengkulu Selatan Lakukan penyemprotan
7. Penjualan Emas: Emas yang telah ditambang akan dijual ke pedagang emas atau lembaga yang membeli emas mentah.
Penting untuk diingat bahwa penambangan emas tradisional seringkali melibatkan pekerjaan fisik yang berat dan memiliki risiko kesehatan dan keselamatan. Selain itu, praktik penambangan emas tradisional juga dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, terutama jika bahan kimia berbahaya seperti merkuri digunakan tanpa pengawasan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko dan mencari cara yang lebih aman dan berkelanjutan dalam penambangan emas jika memungkinkan.