Selling point lain yang disuguhkan adalah atap terbuka atau yang disebut Retractable Hard Top (RHT). Pengoperasian buka tutup dilakukan sepenuhnya secara elektronik dengan durasi 14 detik saja. RHT ini bukan cuma mendongkrak kosmetika namun menghasilkan geometri yang lebih atraktif dibandingkan model Spider Ferrari sebelumnya.
Hal menarik lainnya adalah peleburan warna baru yang hanya ada di 296 GTS. Kelir ini bernama Rosso Imola, merah yang dihasilkan sedikit lebih gelap dibandingkan merah khas Ferrari. Komposisi tersebut membuat mobil ini bukan hanya misterius namun juga terlihat eksklusif.
Kap berbahan kaca di belakang mengemas mesin 2.992 cc, dual Turbocharged dengan sokongan teknologi hibrida. Racikan enjin ini mampu memuntahkan tenaga maksimal hingga 830 HP dan Torsi 740 Nm yang disalurkan lewat roda belakang dengan transmis
Ferrari 296 GTS
Catatan akselerasi dari posisi diam menuju 100 km/jam bisa dituntaskan dalam waktu 2,9 detik saja. Sementara kecepatan puncaknya mampu digeber sampai 330 km/jam.
Gabungan antara mesin bakar dan motor listrik berkapasitas 7,4 kWh-nya bekerja lewat Transition Manager Actuator (TMA). Fungsi lainnya, mobil ini juga bisa berjalan dengan mode full listrik yang mana dalam keadaan baterai penuh bisa dipakai hingga 25 km dengan klaim top speed mencapai 135 km/jam.
Guna memberikan banyak opsi kepada pemiliknya, 296 GTS dibenamkan 4 driving mode. Pertama adalah E-Drive yang mengandalkan tenaga listrik murni tanpa bantuan Internal Combustion Engine (ICE).