“Yang kita kejar angka dan bukan aspirasi lagi, orang ke Dapil bukan lagi mengejar aspirasi tapi apa yang saya kerjakan serta dibalik itu ‘bos pilih saya ya’,” terang Bamsoet.
“Jadi kita terjepak pada domokrasi NPWP, ‘nopor piro wani piro’ dan ini salah satu yang membuat meningkatnya angka korupsi, di mana kita lihat bahwa hampir 600 lebih anggota DPR, Bupati dan Walikota terjerat OTT,” jelas Bamsoet.
Masih dengan Bamsoet, semua itu tak lepas dari mengongkosi biaya politik yang sangat tinggi.
BACA JUGA: 7 Kota Indonesia Terhubung dengan Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Korsel dan Taiwan
BACA JUGA:Pecco Bagnaia Dilarikan ke Rumah Sakit di Catalunya!
Bamsoet mengakui jika dirinya habiskan biaya 5 miliar rupiah untuk maju sebagai anggota dewan.
“Saya habis 5 miliar rupiah dan itu paling murah, bahkan teman-teman lainnya habis sampai 10, 20 hingga 30 miliar rupiah,” jelas Bamsoet.