Hasi penelitian menyebutkan, faktor yang berkontribusi terhadap tren penurunan kelahiran anak ini, cukup banyak. Selain tuntutan karir, juga termasuk biaya pengasuhan anak yang tinggi yang menghalangi perempuan untuk memperluas keluarga mereka dan peran gender tradisional yang melanggengkan beban pengasuhan anak pada perempuan.
BACA JUGA: Suku di Jambi ini Unik! Ada Cerita Suku Bunian, Namun Susah Ditemui Serta Cepat Menghilang
Asosiasi Keluarga Berencana Hong Kong mengungkapkan bahwa persentase wanita tanpa anak di wilayah administrasi meningkat dua kali lipat selama lima tahun, mencapai 43,2 persen tahun lalu. Angka ini cukup mengejutkan dan akan terus bertambah.