Sultan Rif'at Alfatih (20) pemuda asal Tangerang Selatan yang terjerat kabel optik ini kembali bernapas dan makan dengan normal. Sultan Rif'at Alfatih yang bercita-cita menjadi diplomat. itu ingin segera terbebas dari efek kesemrawutan kabel fiber optik di jalanan Ibu Kota, Jakarta.
Akibat terjerat kabel optik untuk memasukkan cairan obat dan vitamin dengan suntikan besar ke selang panjang yang berujung di salah satu lubang hidung, Sultan Rif'at Alfatih. Cairan itu berikutnya akan disalurkan alat bantu di dalam leher Sultan menuju pencernaannya.
Hal ini berdampak buruk dengan kondisi tubuhnya, beberapa bulan terakhir berat badan Sultan turun sampai sekitar 20 kilogram. Saat ini beratnya hanya 47 kilogram (kg). Berat badan itu terlampau kurus untuknya yang memiliki tinggi badan mencapai 182 sentimeter.
Untuk bernapas, mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu dibantu dengan alat bantu napas yang terpasang di leher karena gangguan sistem saraf organ yang mengatur jalur napas dan makannya. Ia pun tidak bisa berbicara karena kerusakan di pita suara.
Akibat itu juga Sultan harus libur dari kegiatan perkuliahannya. .
”Tadinya sebelum masuk Ilmu Pemerintahan, mau jadi diplomat. (Sekarang ingin) sembuh, bisa makan, napas, ngomong kayak normal lagi biar bisa balik kuliah,” tulis Sultan di ponselnya ketika ditemui di rumahnya di kawasan Bintaro, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
Menulis di layar ponsel atau media lain menjadi cara Sultan berkomunikasi saat ini.