Bahkan, tidak hanya memakai suling, tetapi juga memadukan alat-alat musik tiup lainnya dari berbagai belahan dunia, seperti, native american flute, pan flute, ocarina, quena, whistle, dan hulusi. Alumni SMA 3 Denpasar ini merupakan jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang mengambil jurusan Karawitan. Gus Teja juga sempat membentuk sebuah band bernama “Bangken Dongkang”. Dari pengalamannya menimba ilmu musik tradisional inilah membawa Gus Teja mengambil sebuah teknik dengan mengawinkan musik tradisional dengan musik modern dalam suguhan musik kontemporer instrumen.
BACA JUGA:Pemda BS Konsisten Bantu Obati ODGJ di Manna
Dibentuk tahun 2008, Gus Teja World Music telah mengumpulkan berbagai prestasi yang mengesankan setelah merilis 3 album dan terjual lebih dari 50.000 copy. Album ‘Rhythm of Paradise’ dirilis pada akhir tahun 2009, ‘Flutes for Love’ dirilis pada tahun 2011, dan ‘Ulah Egar’ di tahun 2015.
Konser yang telah dilakukan Gus Teja juga sudah tak terhitung jumlahnya di berbagai event musik di Bali dan event internasional seperti di Taiwan, Malaysia, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Bahkan di tahun 2019, Gus Teja melakukan tur Eropa bersama Bali Blues Brothers, salah satu grup musik yang juga berasal dari Bali. Para penikmat alunan musik instrumen bisa menyaksikan aksi panggung Gus Teja World Music di malam puncak AstraPay Sanur Village Festival yang akan hadir pada Minggu malam tanggal 23 Juli 2023.