Radar Seluma.Disway.id Sementara putri bungsu Raja Ratu Agung, memiliki nama Ratna Buih, dikenal sangat cantik jelita. Ratna Buih memiliki banyak julukan, saat anak-anak dipanggil dengan nama Rendung Nipis, dan ketika mulai beranjak remaja diberi nama Putri Gading Cempaka.
BACA JUGA:Undipkan Jakarta dengan Jalan Santai
Usai tragedi peperangan dengan pasukan Raja Muda Ahmad dari Kerajaan Aceh, dan penculikan Putri Gading Cempaka. Keturunan Raja Ratu Agung memilih untuk hidup mengasingkan diri di Gunung Bungkuk. Sementara Kerajaan Sungai Serut, dikuasai oleh empat bangsawan.
Dalam perjalanannya, empat bangsawan ini mampu secara bertahap memulihkan kondisi Kerajaan Sungai Serut yang telah porak-poranda akibat perang.
Namun, keempat bangsawan ini akhirnya terlibat konflik sengit, karena pembagian kekuasaan.
Di tengah kekalutan yang menyengsarakan rakyat tersebut, datanglah Maharaja Sakti dari Pagaruyung. Pemuda tampan dan sopan ini, memikat hati rakyat yang tinggal di Kerajaan Sungai Serut.
Bahkan, konflik empat bangsawan mampu diredamnya.
Melihat Raja Sakti yang bijak, dan mampu membuat kedamaian di tanah Bengkulu, akhirnya rakyat dan empat bangsawan meminta kepada Maharaja Diraja Pagaruyung, agar Raja Sakti diizinkan menjadi raja di Kerajaan Sungai Serut.
Setelah dilantik menjadi raja, Raja Sakti memimpin kerajaannya yang diberi nama Kerajasaan Sungai Limau.
Dalam bukunya, Saksono Prijanto menyebut, Raja Sakti belum bersedia dibangunkan istana, karena belum memiliki permaisuri.