Begitu, sajak-sajaknya sarat dengan nilai spiritual, di samping cita rasa kemanusiaan dan keadilan. Cerita menarik berkenaan dengan Abu Nawas adalah saat menejelang sakaratul. Konon, sebelum mati ia minta keluarganya mengkafaninya dengan kain bekas yang lusuh.
Jika Malaikat Munkar dan Nakir datang ke kuburnya, Abu Nawas dapat menolak dan mengatakan" tuhan, kedua malaikat tidak melihat kain kafan saya yang sudah compang-camping dan lapuk ini. Penghuni kubur yang sudah lama. Tentu saja hanyalah sebuah lelucon, dan memang kita selama ini hanya menyelami misteri kehidupan dan perjalanan tohoh sufi yang penuh liku dan sarat hikmah ini dalam lelucon dan tawa.
BACA JUGA:Masyarakat Indonesia yang Sudah Beli Tiket, Akan Lakukan Hal Ini..Kalau Lionel Messi Tidak Main!!!!
Meningalnya, banyak versi yang saling berbeda ada yang menyebutkan tahun 190 H/806 M, ada juga 195H/810 M, atau 196 H/811 M. Sementara ada pendapat lain yang mengatakan tahun 198 H/813 M dan tahun 199 H/814 M. Konon Abu Nawas meninggal karena dianiaya seseorang yang disuruh keluarga Nawbakhti yang menaruh dendam kepadanya. Dimakamkan Syunizi di jantung Kota Baghdad
Puisi Abu Nawas dihimpun dalam Diwan Abu Nuwas yang telah dicetak dalam berbagai bahasa ada yang diterbitkan di Wina, Austria (1885), di Greifswald (1861), di Kairo, Mesir (1277 H/1860 M), Beirut, Lebanon (1301 H/1884 M), Bombay, India (1312 H/1894 M). Beberapa manuskrip puisinya tersimpan di perpustakaan Berlin, Wina, Leiden, Bodliana, dan Mosul cerita dan kisah perjalan dan sejarah ini membuat hati tersentuh dan bisa kamu simak untuk mengenal hal sangat penting kisah di zaman dalu.(apr)