"Inilah sehingga kita laporkan dugaan penggelapan berkas. Kita tidak ingin data ini disalahgunakan.
Setelah diberhentikan pada tahun 2021 oknum mantan bendahara ini diduga datang ke kantor desa untuk mengambil SPj tahun berikutnya.
" Setelah diberhentikan yang terakhir ini dia masuk ke kantor desa diduga mengambil barang-barang SPj pada tahun berikutnya yang dia belum ada itu. Ada bukti berupa sobekan kertas dan grandel pintu yang lepas yang kita laporan sebagai dugaan pencurian dengan pengrusakan," urainya.
Seperti yang dikabari persoalan saling lapor ini mencuat lantaran Kades Suban memposting dugaan pencurian yang dilakukan oleh oknum mantan bendaharanya di media sosial Facebook.
Tidak terima dengan hal itu lantas oknum tersebut melaporkan Kades Suban terkait dengan dugaan pencemaran nama baik atau pelanggaran ITE.
Sebagai pembuktian bahwa apa yang dipostingnya di Facebook merupakan fakta, Kades lalu didampingi PH melaporkan dugaan penggelapan, pencurian, dan pengerusakan.(adt)