"Sudah seharusnya bangun daerah melalui seni dan budaya kita tercinta demi kemajuan yang lebih baik, sebelum terlambat atau saksikan kebudayaan kita punah tanpa bekas dan hanya jadi cerita legenda belaka yang nantinya juga akan terhapus dari memori anak cucu atas modren kemajuan zaman," pungkas Yusnan.
BACA JUGA:Agar Cepat Berkembang, Gubernur Minta Setiap Kada Petakan Potensi Daerah
Sabirin (58) warga desa Kota Padang kecamatan Manna, kabupaten Bengkulu Selatan selaku pelaku seni dan budaya mengaku saat ini sudah seharusnya remaja untuk terlibat membangun dan mempelajari seni dan budaya khususnya di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sebab, tidak dimulai dari sekarang akan puna dengan sendirinya seni dan budaya yang kita miliki ini.
"Ya, pada zaman dahulu tarian tradisional banyak diminati orang. Karena menurut mereka itu adalah suatu yang istimewa. Dan pada saat itu tarian dianggap sebagai sesuatu yang populer. Jadi orang-orang berlomba-lomba mengikutinya karena ingin dianggap sebagai seseorang yang terkenal. Namun teknologi semakin berkembang, dan muncul sesuatu ciptaan yang baru seakan-akan menghipnotis kita, dan demikian para pemuda semakin mengikuti zaman tanpa peduli terhadap budaya, seperti tari Napa, tari Andun,"ungkap Sabirin.
Ia mengharapkan peran serta pemerintah menyediakan wadah agar para remaja/ pemuda untuk belajar membangun seni dan budaya di Bengkulu Selatan.
"Sangat disayangkan seni dan budaya ditampilkan setiap ada acara besar adalah orang tua memasuki usia lanjut tampil. Seperti tari Napa," ucap Sabirin.
Sabirin mengakui seni dan budaya BS sangat mudah untuk dipelajari apabila ada keseriusan para remaja atau pemuda. Seperti tari Napa, karena para orang tua yang sudah mahir tidak akan sungkan untuk berbagi ilmu tanpa di pungut uang.
"Kita harus menguasai diri, dan harus selalu menjaga budaya dan melestarikankannya agar tetap ada. Bagi remaja/pemuda ingin belajar tari Napa, Berdendang bisa datang dan temui saya langsung dan tanpa dipungut biaya,"demikian Birin sapaan akrap.(yes)