BACA JUGA:Maling Standan Sawit, Ibu Rumah Tangga Ini Diadili..
Dijelaskan Didi, memang pada tahun 2012 silam penyakit Frambusia menyerang masyarakat BS di wilayah Kecamatan Seginim. Pada tahun tersebut, setidaknya ada dua orang yang dinyatakan mengidap penyakit Frambusia.
Namun, setelah dilakukan penelusuran ulang, akhirnya tidak ada lagi masyarakat terkena Frambusia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sertifikat sebagai Kabupaten bebas Frambusia segera diterbitkan Kemenkes RI. Sehingga, Bengkulu Selatan tidak lagi dicap sebagai kabupaten kumuh akibat penyakit Frambusia.
"Sebagai langka konkret yang akan dilakukan ke depannya, akan terus melakukan deteksi dini penyakit. Hal ini tidak lain agar penyakit Frambusia
benar-benar hilang," terang Didi.(yes)