Menindaklanjuti hilangnya mobil milik Badan usaha milik desa (Bumdes) Desa Lubuk Gadis, Kecamatan Talo. Pada bulan Juli 2022 yang
BACA JUGA:Shin Tae-yong Kesal Pemain Depan Timnas Indonesia Tumpul, AFF 2022 Apakah Indonesia Juara ?
Diterangkan Marah Halim, dalam penanganan hilangnya mobil Bumdes milik Desa Lubuk Gadis. BACA JUGA:Ini Penyebab si Kecil Rewel, Solusinya?...Simak
Pihaknya masih akan melakukan koordinasi ke pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Seluma, serta ke pihak Kecamatan Talo. BACA JUGA:Desa Ini Terbesar Dapat DD di Seluma, Jumlahnya Fantastis "Nanti akan kita rapatkan bersama Dinas PMD dan Kecamatan. Apakah adanya kelalaian atas hilangnya mobil tersebut," ujarnya.
Marah Halim juga menambahkan, selain akan menggelar rapat bersama Dinas PMD dan Kecamatan.
Inspektorat Kabupaten Seluma nantinya juga akan menurunkan tim investigasi, untuk langsung turun kelapangan di dalam melakukan investigasi atas hilangnya mobil Bumdes tersebut. BACA JUGA:Pupuk Langka, Padi di Makan Tikus. Ini Kerugian Petani di Seluma ...
Pasalnya, mobil Bumdes tersebut seharusnya digunakan untuk keperluan masing-masing Bumdes yang menerima bantuan Bumdes. Bukan digunakan untuk kepentingan pribadi Kepala desa atau pun sekdes. "Tim Investigasi juga akan kita turunkan di dalam penanganan hilangnya mobil Bumdes," terangnya.
Peristiwa hilangnya mobil Bumdes Desa Lubuk Gadis tersebut. Sebelumnya telah dilaporkan ke pihak Dinas Perumahan, Pemukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Kabupaten Seluma.
Dari laporan Sekdes Desa Lubuk Gadis, Jumia Astuti, SPd. Kronologis hilangnya mobil Bumdes tersebut telah terjadi pada Jumat (29/7) tahun yang lalu.
Dimana, sebelum kejadian tepatnya pada Rabu (27/7) Jumia menggunakan mobil Bumdes tersebut dengan diantar oleh suaminya untuk keperluan dinas.
Yakni mengantarkan pengajuan pencairan alokasi Dana Desa ke Dinas PMD dan BPKAD Kabupaten Seluma. Karena masih ada kekurangan syarat dalam pengajuan tersebut, yakni laporan database dan laptop yang diperlukan untuk pengantaran database saat itu berada di Kota Bengkulu.
Yakni di rumah saudara Jumia. Sehingga dirinyapun mengambil laptop tersebut ke Kota Bengkulu. Tepatnya berada di Jalan Raden Fata Pagar Dewa, Kecamatan Selebar.
Pada Kamis dirinya kurang sehat. Sehingga dirinya menginap di Kota Bengkulu. Pada Kamis malam, mobil Bumdes tersebut diparkirkan di rumah saudaranya.
Pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIB, dirinya membuka pintu roling dan melihat mobil Bumdes tersebut sudah tidak ada di lokasi.
Dirinya pun langsung memberitahu suaminya dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Polres Bengkulu.