Stres Lois

Jumat 10-06-2022,10:16 WIB
Reporter : admin5131radarseluma
Editor : admin5131radarseluma

irud Zombie

 

LUAR BINASA, pak DIS. Menulis fakta yg mungkin hanya ada di Indonesia: 1 orang dpt menguasai lahan seluas itu, agresif mengeruk SDA yg tidak dapat diperbaharui. Utk dijual ke luar negri. Akan habis dalam waktu yg tak lama lagi. INI GILA. Negara yg waras kayak US tidak akan pernah ada yg seperti ini, dan tidak akan ada tokoh yg mau memuji hal seperti ini... Harusnya semua ini diatur, dikendalikan agar negara menjaga ketersediaan SDA masa depan. Pengusaha tdk ugal2an gitu menguras bumi demi kepentingan pribadi. Masalah bangun jalan / jembatan itu? Ah pak DIS berlebihan. Saya fokus ke kuantitas SDA yg dikeruknya. (Saya yakin pak DIS tidak akan tampilkan komentar ini. Tapi sudahlah. Kita sama2 paham) L.A.M, Malang Jatim 

 

 

 

Liam Then

 

Kalo orang Tionghoa menghiburnya pasti begini, anggap saja buang suwee...cuma logika mengatakan suwee kok mahal banget. Turut berduka cita bro. Harapan saya semoga bank ada sistem respon cepat, otomatis. Sekarang kan sudah jaman AI , teknologi informasi terintegrasi. Begitu ada laporan masuk terverifikasi betul, rekening pelaku korban segera dibekukan oleh system. Waktu uang hasil kejahatan di tarik tentu ada kamera cctv di atm, kantor cabang, bisa rekam wajah pelaku, sekalian data rekening yang digunakan pelaku. Hal susahnya ini butuh dorongan undang-undang perbankan yang memaksa semua bank di Indonesia terapkan satu sistem yang sama. Terkoneksi sehingga respon cepat. Kalo masalah uang hasil kejahatan, sudah pasti sebagian di buat dugem, sebagian buat DP expander buat di pake 3 bulan. Lah kok saya tahu? Jangan curiga kwkwkkwkwk . Orang seperti itu yang dapat duit setan ,habisnya juga tak begitu saja. Tak mungkin mereka habis menipu sumbang panti asuhan ,atau sumbang aspal pengerasan jalan gang. Saya turut berduka cita ,semoga bro JK dapat proyek cuan, balasan ditipu 295 jt. 

 

 

 

Johannes Kitono

 

Pagi ini saat membaca Low 100 kilo muncul lagi berita di Disway. Ada Pasutri asal Padang jadi korban Link phishing sebesar Rp.1 mily dan 114 jt. Saya sebagai korban penipuan sindikat sebesar Rp.245 juta ( 2 Juni 22 ) via BCA tentu ikut prihatin dan merasakan kesedihan pasutri ini. Dengan kejadian ini hrs siap mental dan yang penting utamakan jaga kesehatan. Mungkin uang tidak bisa kembali, kalau sistem handle Bank dan Polisi masih seperti begini. Sangat lambat dan terikat birokrasi. Saat perbankan dan Polisi baru mau respon. Pasti uang hasil kejahatan Perbankan ini sudah dibagi bagi dan mungkin buat kawin lagi. Perlu ada terobosan supaya kejahatan Perbankan tidak bertambah seperti Pinjol yang sudah capai 12 T. Tentu lembaga Bank dan OJK wajib memberi rasa aman kepada nasabah untuk melakukan transaksi. Perlu ada Lembaga/ Kantor Ditektip Swasta yang fokus investigasi kejahatan Perbankan bukan Perselingkuhan. Libatkan Aparat Penegak Hukum ( APH ) seperti PPATK dan Polisi. Begitu ada laporan resmi ke Halo BCA dan Bukti Lapor Polisi. Bisa langsung lacak dan ikuti aliran dana ke rek Bank para pelaku kejahatan tsb yang biasanya pakai identitas palsu. Investasi utk Lembaga/ Kantor Ditektip Swasta ini pasti sangat murah dibandingkan dengan akibat negatip yang telah ditimbulkannya. Juragan Disway yang mempunyai akses luar biasa mungkin membantu dan bisa memulainya. Atau dibiarkan saja supaya setiap hari tetap ada berita korban Link Phishing atau Pinjol di mass media.

 

Kategori :

Terkait

Jumat 10-06-2022,10:16 WIB

Stres Lois