Masuk RS M Yunus Malam Jumat,
Meninggal Sabtu Sore Divonis Covid
Warga Dusun Baru Seluma dan Warga Pasmah di Kab Lintang 4 Palang, masih bertanya-tanya, kenapa bisa PS (20), bisa divonis positif covid. Sedangkan PS ini, diketahui warga Pasmah, meminum racun. Bahkan, sampai kamis malam diantar ke RS M Yunus, PS masih sadar. Namun dalam kondisi lemas.
Salah satu saksi mata, Maladi, tetangga PS di kebun kopinya di Pasmah mengungkapkan, PS dan suaminya merupakan orang asli dari kabupaten Seluma. PS dari daerah Seluma Selatan, sedangkan PS dari Seluma Kota, tepatnya Dusun Daru.
Diceritakan Maladi, yang dikontak Radar Seluma melalui handphonenya, sebelum PS minum racun, terlebih dulu suaminya sebut saja Ujang ditemukan tewas gantung diri. ‘’Mungkin mereka ribut dan puncaknya suaminya gantung diri. Sebenarnya mereka ini baru di sini sekitar sebulan lebih. Mereka baru sekitar 2 bulanan lah menikah,’’cerita Maladi, yang juga anggota LSM BSKMRI di Pasmah.
Setelah suaminya gantung diri, PS panik dan minum racun setengah gelas. Kebetulan saat itu, Maladi mendengar mereka ribut dan melihat ke pondok kebun mereka. Dan mendapati PS sudah dalam kondisi lemas. ‘’Saya yang bawa mereka ke dusun. PS saya bonceng dan saya ikatkan ke badan saya, suapaya tidak jatuh. Saya bawa ke Puskesmas. Saat itu dia masih sadar, namun lemas,’’jelasnya.
Kemudian PS dan suaminya dibawa dengan ambulance. ‘’Saat itu mau dibawa ke RS M Yunus. Namun sesampai di Kepahiang, ada bapaknya PS ini sduah menunggu dengan mobilnya. PS kemudian diturunkan dari ambulance dan naik mobil yang dibawa bapaknya,’’ceritanya.
Kemudian, PS langsung dibawa oleh Bapaknya ke RS M Yunus. ‘’Jumat dinihari itu, setelah selesai suami PS dikebumikan di daerah Seluma Selatan, saya mau bali. Saya kemudian menjemput adik istri saya, yang menemani PS ke RSM Yunus Bengkulu. Saya sempat tanya, bagaimana kondisi PS, kata adik istri saya itu, lagi dirawat. Masih sadar tapi sudah lemas,’’cerita Maladi.
Kemudian Minggu pagi, Maladi dikejutkan dengan postingan di facebooknya soal PS yang dikatakan meninggal akibat positif covid. ‘’Aneh, orang minum racun, koq disebut positif covid. Dan minumnya Kamis serta meninggalnya Sabtu, bagaimana bisa langsung ada hasil tes swabnya positif. Sementara selama ini, hasil swab bisa memakan waktu berhari-hari,’’tanya Maladi.
Jika PS kena covid, Maladi mengaku pasti akan kena juga. ‘’Saya yang membawanya dari kebun kopi. Kebun kami itu jalannya susah. Jadi dia saya ikat ke badan saya biar tidak jatuh. Jadi seharusnya saja juga kena covid. Atau kena covidnya di RSM Yunus. Jadi aneh, ada aroma kongkalikong di peristiwa ini,’’tegasnya.
Maladi juga merasa keberatan dengan penetapan Covid ini, karena membuat dampak kepada dirinya. ‘’Karena penetapan positif covid dari RSM Yunus, maka saya jadi dijauhi orang. Mereka curiga, bisa-bisa saya kena. Padahal sampai saat ini, saya sehat-sehat saja,’’tegasnya.
Seperti diberitakan Radar Seluma, ada salah satu warga Pasma asal Seluma, PS dimakamkan secara protokoler kesehatan karena disebut terpapar Covid. PS umur 20 tahun, elama ini tinggal di Pasmah berkebun kopi. PS dimakamkan secara protokol kesehatan oleh pihak Medis Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu dan dijaga ketat pihak kepolisian.\"Yang jelas kami ada permintaan dari Rumah Sakit M.Yunus Bengkulu. Untuk minta dibantu diamankan di lokasi TPU. Kami tidak tahu, apakah almarhum ini positif atau bagaimana, kami belum tau. Alhamdulilla, dia dirawat di Rumah Sakit M.Yunus,\" tegas Kapolres Seluma, AKBP Swittanto Prasetyo, S.Ik saat \"Orang nya itu selama ini tinggal di Pasema. Ceritanya dirawat 3 hari di M.Yunus. Abis coba minum racun. Hasil swab dari M.Yunus Positif,\" terang Kepala Dinas Kesehatan Rudi Syawaludin, S.Sos.(ctr)(**)