BENGKULU SELATAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan (BS) kesulitan melakukan fogging (pengasapan), lantaran banyaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi. Fogging terpaksa dilakukan di luar jam dinas atau pada saat libur, guna memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk penyebab atau penular DBD. Bahkan fongging juga terpaksa antre, karena keterbatasan personel.
\"Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di BS terus bertambah dan meluas. Data Dinkes BS, jumlah warga yang terserang DBD tercatat 162 kasus. Tingginya kasus DBD membuat petugas kerepotan melakukan fogging. Bahkan terpaksa diantre. Hari libur, Sabtu dan Minggu tetap fogging,” ujar Kadiskes BS Siswanto MSi melalui Kabid P2P Dinkes BS, Ns. Elfa Sari, S.Kep, M.Kes, Rabu (2/12/2020)
Disampaikan Elfa, dari 162 kasus yang melapor, baru 108 titik kasus yang sudah dilakukan fogging. Pihaknya berharap kesadaran warga untuk memerhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Karena fogging bukan satu-satunya cara memutus mata rantai perkembangbiakkan nyamuk penyebab DBD.
Ia berharap warga dapat menjaga kebersihan lingkungan seperti membersihkan sampah sekitar pemukiman, serta menutup, menguras dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air.
\"Selaku pihak Dinkes mengajak warga hindari genangan air sebagai wadah berkembang biak nyamuk, ini cara terbaik,”demikian Elfa.(yes)
Korban DBD di BS Terus Bertambah
Kamis 03-12-2020,01:55 WIB
Editor : Radar seluma
Kategori :