Pesan Tasawuf Abadi Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: Jalan Hati Menuju Allah SWT

Pesan Tasawuf Abadi Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: Jalan Hati Menuju Allah SWT

Radarseluma.disway.id - Pesan Tasawuf Abadi Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: Jalan Hati Menuju Allah SWT--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma Disway.id - Dalam sejarah Islam, para ulama besar tidak hanya meninggalkan warisan keilmuan dalam bidang fiqh, tafsir, dan hadits, tetapi juga meninggalkan khazanah rohani yang menjadi panduan umat menuju Allah SWT. Salah satu sosok yang paling masyhur adalah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (w. 561 H/1166 M), seorang wali agung, ahli fikih, dan sufi besar yang dijuluki Sultanul Auliya’. Pesan-pesan tasawufnya bukan hanya nasihat moral, tetapi juga jalan hati menuju Allah SWT jalan yang penuh keikhlasan, ketundukan, dan cinta kepada Sang Pencipta.

Tulisan ini akan menguraikan pesan tasawuf beliau secara panjang lebar, disertai dalil Al-Qur’an dan hadits, agar kita memahami bagaimana menapaki jalan spiritual menuju Allah SWT.

Tasawuf: Jalan Penyucian Hati

Tasawuf sejatinya adalah ilmu yang bertujuan membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dari sifat tercela dan menghiasinya dengan akhlak mulia. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menekankan bahwa seorang hamba tidak akan sampai kepada Allah dengan banyaknya amal semata, tetapi dengan hati yang tulus dan ikhlas.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ۝ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya: “(Yaitu) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu‘ara [26]: 88–89)

Ayat ini menjadi dasar utama tasawuf. Syaikh Abdul Qadir menafsirkan bahwa “qalbun salim” adalah hati yang bersih dari syirik, riya, hasad, sombong, dan cinta dunia. Dengan hati yang bersih inilah seorang hamba dapat benar-benar merasakan kehadiran Allah dalam setiap langkah hidupnya.

BACA JUGA:Menguak Gelar Agung “Sultanul Auliya”: Kemuliaan Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam Pandangan Islam

Ikhlas: Inti dari Jalan Hati

Salah satu pesan utama beliau adalah ikhlas dalam setiap amal. Amal yang tidak ikhlas hanyalah gerakan kosong tanpa ruh.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi fondasi spiritual yang selalu diulang dalam pesan-pesan tasawuf Syaikh Abdul Qadir. Beliau menegaskan bahwa orang yang beramal tanpa niat ikhlas ibarat orang yang menanam benih di tanah tandus: ia tidak akan tumbuh. Sebaliknya, amal ikhlas adalah benih yang ditanam di tanah subur dan akan membuahkan pahala yang berlipat.

Zuhud: Melepaskan Hati dari Dunia

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani juga menekankan sikap zuhud. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, melainkan tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Dunia hanya sarana, bukan tujuan.

Sumber:

Berita Terkait