Lengkapi Alat Bukti, Polres Seluma Akan Minta Audit PKN Dugaan DD Dusun Tengah ke APIP

Lengkapi Alat Bukti, Polres Seluma Akan Minta Audit PKN Dugaan DD Dusun Tengah ke APIP

Kasat Reskrim Polres Seluma--

 

Seluma, Radarseluma.Disway.id  - Penyidikan kasus dugaan penyelewengan Dana Desa di Desa Dusun Tengah, Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma terus didalami oleh Tim Penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Seluma. Hingga saat ini, sebanyak 32 saksi telah diperiksa, yang terdiri dari perangkat desa dan tim pelaksana kegiatan. Serta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

BACA JUGA:Ada Dugaan Wamenaker Noel Sudah Lama Lakukan Pemerasan, KPK : Jumlahnya Besar

BACA JUGA:Model dan Mantan Aspri Hotman Paris, Iqlima Kim Divonis 6 Bulan

Setelah resmi naik ke tahap penyidikan (Dik) dalam waktu dekat penyidik akan kembali berkoordinasi dengan Inspektorat Kabupaten Seluma untuk meminta perhitungan ulang kerugian negara. Hal ini dilakukan untuk memperkuat alat bukti serta melengkapi berkas penyidikan.

 

Seperti yang disampaikan oleh Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P Pakpahan, SIk MIk melalui Kasat Reskrim, AKP Prengki Sirait, SH menyatakan bahwa, langkah permintaan ulang audit dilakukan untuk memastikan validitas nilai kerugian negara. Serta mempertegas unsur dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi.

 

"Sekarang masih berproses, kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Selanjutnya kita akan mintai audit Perhitungan Kerugian Negara (PKN) nya ke Inspektorat Seluma," sampai Prengki.

 

Sebelumnya, Inspektorat Kabupaten Seluma telah melakukan audit investigatif atas pengelolaan Dana Desa Dusun Tengah Tahun Anggaran 2024. Hasil audit tersebut mengungkapkan adanya potensi kerugian negara mencapai lebih dari Rp 613 juta. Kerugian tersebut bersumber dari sejumlah kegiatan fisik dan nonfisik yang tidak diselesaikan atau bahkan tidak dilaksanakan sama sekali oleh pemerintah desa.

BACA JUGA:Toyota Avanza Mobil Desain Canggih dan Mewah dengan Fitur Sistem Otomatis

Proyek fisik yang paling disorot adalah pembangunan jalan rabat beton di area persawahan Dusun I. Serta pembangunan jalan menuju kawasan perkebunan masyarakat di Dusun II. Kedua proyek ini hingga kini mangkrak tanpa ada kejelasan penyelesaian, meskipun anggaran telah dicairkan dan seharusnya sudah dilaksanakan.

 

Sumber: