Utsman bin Affan: Khalifah Dermawan yang Lembut Hati dan Penjaga Kesatuan Umat

Utsman bin Affan: Khalifah Dermawan yang Lembut Hati dan Penjaga Kesatuan Umat

Radarseluma.disway.id - Utsman bin Affan: Khalifah Dermawan yang Lembut Hati dan Penjaga Kesatuan Umat--

Reporter: Juli Irawan –Radarseluma.disway.id - Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu adalah khalifah ketiga umat Islam yang memimpin setelah wafatnya Umar bin Khattab. Beliau dikenal bukan hanya sebagai penjaga mushaf Al-Qur'an melalui kodifikasi naskah standar, tetapi juga sebagai sosok sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang memiliki sifat dermawan, sabar, dan lembut hati. Lahir dari keluarga bangsawan Quraisy yang terpandang, Utsman memanfaatkan kekayaan dan posisinya untuk mendukung dakwah Islam, bahkan sejak awal masa kenabian.

Kepemimpinan Utsman berlangsung selama 12 tahun (644–656 M), masa yang dikenal dengan perluasan wilayah Islam yang luar biasa dan kemajuan peradaban. Namun, periode ini juga diwarnai ujian berat berupa fitnah dan pemberontakan yang menjadi sejarah penting dalam perjalanan umat.

Kehidupan Awal

Utsman bin Affan lahir di Mekah enam tahun setelah Tahun Gajah. Ayahnya bernama Affan bin Abi al-Ash, seorang saudagar kaya, dan ibunya Arwa binti Kurayz berasal dari keturunan Bani Umayyah. Utsman tumbuh sebagai pedagang sukses yang terkenal jujur dan tidak pernah meminum khamar, bahkan sebelum Islam datang.

Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq mengajak Utsman memeluk Islam, beliau langsung menerima kebenaran ajaran Nabi Muhammad Rasulullah SAW tanpa ragu. Utsman adalah sahabat keempat yang masuk Islam dan menjadi salah satu dari “al-‘Asyrah al-Mubasyyarun bil Jannah” sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.

BACA JUGA:Utsman bin Affan: Khalifah Dermawan Penjaga Mushaf Al-Qur’an

Kedermawanan yang Tiada Tanding

Utsman dikenal sebagai hartawan yang selalu mengutamakan kebutuhan umat di atas kepentingan pribadinya. Salah satu peristiwa terkenal adalah ketika kaum Muslimin di Madinah mengalami kekeringan, dan satu-satunya sumber air bersih adalah sumur milik seorang Yahudi yang menjualnya dengan harga mahal. Utsman membeli sumur tersebut dengan hartanya sendiri lalu mewakafkannya untuk kepentingan umat.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَفَرَ رُومَةَ فَلَهُ الْجَنَّةُ

Artinya: "Barang siapa yang menggali (atau menyediakan) sumur Rumah, maka baginya surga." (HR. al-Bukhari)

Hadits ini turun sebagai pujian atas wakaf sumur Rumah yang dilakukan Utsman, yang manfaatnya dirasakan umat hingga berabad-abad.

Kepemimpinan sebagai Khalifah

Utsman dibaiat menjadi khalifah setelah wafatnya Umar bin Khattab. Pada masa pemerintahannya, wilayah Islam berkembang pesat, mencakup Armenia, Azerbaijan, Cyprus, bahkan sebagian Afrika Utara. Angkatan laut Islam mulai dibentuk, membawa kejayaan maritim pertama dalam sejarah umat.

Sumber:

Berita Terkait