Teguhkan Hati, Kuatkan Jiwa: Menemukan Ketenangan Hidup Melalui Shalat dan Dzikir
Radarseluma.disway.id - Teguhkan Hati, Kuatkan Jiwa: Menemukan Ketenangan Hidup Melalui Shalat dan Dzikir”--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Dalam dunia yang kian kompleks, manusia sering kali dilanda kegelisahan, tekanan batin, dan kehilangan arah dalam menjalani kehidupan. Musibah, ujian hidup, serta ketidakpastian masa depan menjadi penyebab utama ketidaktenteraman jiwa. Di tengah derasnya gelombang kehidupan, Islam hadir membawa solusi ruhani yang paling ampuh: shalat dan dzikir. Dua ibadah ini bukan hanya bentuk penghambaan, namun juga merupakan sarana terapi spiritual yang mendalam bagi jiwa yang lelah dan hati yang resah.
Shalat dan dzikir bukan sekadar rutinitas ibadah, tetapi sebuah sistem penjagaan hati dan pikiran yang dianjurkan langsung oleh Allah dan Rasul-Nya. Dalam artikel ini, kita akan menelaah lebih dalam urgensi dan kekuatan shalat serta dzikir dalam membentuk pribadi yang kokoh, tenang, dan istiqamah dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Urgensi Shalat dalam Meneguhkan Hati
Allah SWT mewajibkan shalat sebagai kewajiban utama umat Islam yang tidak pernah gugur dalam keadaan apa pun. Bahkan dalam kondisi perang, shalat tetap tidak ditinggalkan.
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 45:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 45)
Ayat ini mengajarkan bahwa shalat bukan hanya bentuk penghambaan, tapi juga sumber kekuatan saat manusia berada dalam kesulitan. Ketika seseorang menghadapi kegelisahan, kekecewaan, atau ketidakpastian, shalat menjadi sarana paling utama untuk menghubungkan hati kepada Tuhan-Nya, meminta petunjuk, dan mendapatkan ketenangan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: "أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ"
Artinya: “Keadaan paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim)
Sujud adalah saat paling intim antara manusia dan Tuhannya. Dalam posisi ini, seluruh ego ditundukkan, dan hati benar-benar pasrah. Inilah bentuk kekuatan jiwa yang didapat dari shalat.
BACA JUGA:Tujuh Wasiat Bijak Ali bin Abi Thalib yang Menenangkan Hati: Kunci Hidup Penuh Cahaya dan Kedamaian
Kekuatan Dzikir: Menghidupkan Hati yang Mati
Sumber: