Tujuh Wasiat Bijak Ali bin Abi Thalib yang Menenangkan Hati: Kunci Hidup Penuh Cahaya dan Kedamaian

Tujuh Wasiat Bijak Ali bin Abi Thalib yang Menenangkan Hati: Kunci Hidup Penuh Cahaya dan Kedamaian

Radarseluma.disway.id - Tujuh Wasiat Bijak Ali bin Abi Thalib yang Menenangkan Hati: Kunci Hidup Penuh Cahaya dan Kedamaian--

Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id – Dalam pusaran kehidupan yang penuh tantangan, manusia senantiasa mencari ketenangan batin dan petunjuk hidup yang lurus. Banyak orang mencari pegangan yang tak goyah, nilai-nilai yang bisa menjadi lentera dalam gelapnya dunia. Salah satu sosok yang meninggalkan warisan kebijaksanaan abadi adalah Ali bin Abi Thalib RA, sepupu dan menantu Rasulullah SAW, sekaligus Khalifah keempat dalam Khulafaur Rasyidin.

Ali bin Abi Thalib bukan hanya dikenal karena keberaniannya di medan perang, tetapi juga karena kedalamannya dalam ilmu, kesalehan, dan hikmah-hikmah yang terucap dari lisannya. Wasiat-wasiatnya menjadi inspirasi sepanjang masa. Di antara warisan tersebut, terdapat tujuh pesan bijak yang mampu menenangkan hati dan menguatkan jiwa bila direnungkan dan diamalkan.

BACA JUGA:Lima Dzikir Dahsyat yang Menggetarkan Langit: Kunci Pembuka Rahmat Allah dan Penenang Jiwa

Mutiara Hikmah dari Pemilik Hati yang Luhur

Ali bin Abi Thalib RA hidup dalam kedekatan dengan Rasulullah SAW. Ilmunya mengalir dari sumber kenabian. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Rasulullah SAW:

«أنا مدينة العلم وعلي بابها»

Artinya: “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya.” (HR. At-Tirmidzi – dinilai hasan oleh sebagian ulama)

Oleh karena itu, pesan-pesan beliau memiliki kedalaman spiritual dan intelektual yang tak ternilai. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri 7 pesan emas dari Ali bin Abi Thalib yang bisa membawa ketenangan, dan bagaimana pesan-pesan tersebut sejalan dengan Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

1. “Jangan berharap kepada selain Allah, niscaya engkau akan tenang”

Ali RA berkata:

"Bila kamu berharap kepada makhluk, kamu akan sering kecewa. Tapi bila kamu menggantungkan harapanmu kepada Allah, hatimu akan tenang dan hidupmu penuh harapan.”

وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْۤا إِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ

Artinya::“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman.” (QS. Al-Ma’idah: 23)

Ketika manusia menggantungkan harapannya kepada sesama manusia, maka ia akan mudah kecewa karena makhluk memiliki keterbatasan. Namun Allah Maha Kuasa dan Maha Menepati janji. Bergantung kepada-Nya mendatangkan ketenangan yang hakiki.

Sumber:

Berita Terkait