Agar Hijrah Tidak Sia-Sia: Menjaga Konsistensi Iman dan Amal

Agar Hijrah Tidak Sia-Sia: Menjaga Konsistensi Iman dan Amal

Radarseluma.disway.id - Agar Hijrah Tidak Sia-Sia: Menjaga Konsistensi Iman dan Amal--

Reporter: Juli Irawan  

Radarseluma.disway.id -Hijrah adalah sebuah konsep mendalam dalam Islam yang tak sekadar berpindah tempat, tetapi lebih dari itu, hijrah adalah proses meninggalkan kemaksiatan menuju ketaatan, berpindah dari kegelapan menuju cahaya, dan dari kebatilan menuju kebenaran. Namun, sebagaimana amal lainnya, hijrah pun bisa menjadi sia-sia jika tidak disertai dengan niat yang tulus dan komitmen dalam menjaga istiqamah.

Di tengah euforia hijrah yang kini menjadi tren positif di kalangan umat Islam, penting bagi kita untuk memastikan bahwa langkah hijrah tersebut tidak berhenti di awal perjalanan, tetapi berlanjut hingga akhir hayat. Sebab, bukan hanya memulai yang penting, tetapi menjaga keberlanjutan dan kemurnian hijrah itulah yang akan menentukan nilainya di sisi Allah.

Makna Hijrah dalam Al-Qur'an dan Hadis

Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan pentingnya hijrah dalam firman-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah: 218)

Ayat ini menekankan bahwa hijrah yang bernilai adalah yang dilandasi keimanan, diikuti perjuangan, dan dilakukan semata karena Allah, bukan karena dunia, popularitas, atau tekanan lingkungan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barangsiapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia raih atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia tuju." (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:Membentuk Karakter Muslim yang Disiplin: Pilar Kepribadian Unggul dalam Masyarakat Madani

Hijrah yang Tidak Sia-sia: Syarat dan Tanda-Tandanya

Untuk memastikan hijrah tidak sia-sia, perlu diperhatikan beberapa syarat utama:

1. Niat yang Lurus karena Allah

Sumber:

Berita Terkait