Pasca Video Asusila Oknum Kades Viral, Perangkat Desa dan BPD Datangi Wabup Seluma, Minta Pemberhentian Tak H

 Pasca Video Asusila Oknum Kades Viral, Perangkat Desa dan BPD Datangi Wabup Seluma, Minta Pemberhentian Tak H

Wabup seluma terima perwakilan desa taba--

 

PEMATANG AUR, Radarseluma.Disway.id - Sejumlah perangkat desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu mendatangi ruang kerja Wakil Bupati Seluma, Drs H Gustianto, pada Selasa, 22 Juli 2025 pagi. Mereka datang untuk menyampaikan keresahan masyarakat terkait berbagai persoalan serius yang melibatkan kepala desa mereka, berinisial SN.

 

BACA JUGA:Jangan Coba Coba Mencuri Fasilitas Whoosh, Ribuan CCTV Terpasang, KCIC Tangkap Oknum Pencuri Bantal

BACA JUGA:Kecamatan SAM Monev dan Evaluasi Pembangunan Jalan Raba Beton Sentra Pertanian Desa Sendawar

Kedatangan rombongan ini turut didampingi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seluma, Iwan Harjo yang juga merupakan warga Desa Taba. Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Asisten I Sekretariat Kabupaten Seluma, Hendarsyah. Sejumlah permasalahan diungkapkan satu per satu.

 

Isu utama yang disampaikan adalah beredarnya video dugaan asusila yang melibatkan oknum Kades SN dengan Wakil Ketua BPD setempat. Video tersebut menunjukkan keduanya tengah digerebek dalam sebuah kamar hotel, yang kemudian viral di media sosial dan menimbulkan kegemparan di tengah masyarakat.

 

"Masyarakat sudah sangat resah. Seorang kepala desa seharusnya menjadi panutan, bukan malah mencoreng nama baik desa dengan perbuatan asusila. Kami minta agar Pemkab Seluma segera memberhentikan oknum kades secara tidak hormat," sampai Iwan Harjo.

 

Selain kasus video viral tersebut, Iwan juga menyampaikan persoalan bantuan beras dari Bulog yang hingga kini belum disalurkan kepada warga yang berhak menerima. Dirinya menuturkan bahwa beras tersebut telah lama menumpuk di kantor desa tanpa kejelasan penyaluran.

 

"Ini beras bantuan sudah lama disimpan di kantor desa, tapi sampai sekarang belum disalurkan. Padahal masyarakat sangat membutuhkan," terangnya.

Sumber: