Menata Hati untuk Hijrah Sejati: Jalan Menuju Perubahan yang Diberkahi

Menata Hati untuk Hijrah Sejati: Jalan Menuju Perubahan yang Diberkahi

Radarseluma.disway.id - Menata Hati untuk Hijrah Sejati: Jalan Menuju Perubahan yang Diberkahi--

"Hijrah Tak Hanya Perpindahan Fisik"

Reporter: Juli Irawan | Radarseluma.disway.id - Hijrah sering kali dipahami secara sempit sebagai perpindahan fisik, padahal makna sejatinya jauh lebih dalam. Dalam konteks kekinian, hijrah bukan lagi tentang berpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah, tetapi lebih kepada perpindahan spiritual: dari gelapnya maksiat menuju cahaya taqwa, dari lalainya hati menuju kesadaran ilahi.

Proses hijrah memerlukan kesiapan hati. Hati yang tertata dengan baik menjadi kunci keberhasilan hijrah. Sebab, perubahan yang sejati selalu bermula dari dalam diri.

1. Landasan Al-Qur’an tentang Hijrah Hati

Allah SWT menekankan pentingnya hijrah dalam banyak ayat, salah satunya:

وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ

Artinya: "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak." (QS. An-Nisa: 100)

Ayat ini menjelaskan bahwa hijrah di jalan Allah selalu membuka ruang yang lebih luas bagi pelakunya. Bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga kelapangan jiwa, ketenangan hati, dan keberkahan hidup.

Hijrah sejati bukanlah sekadar tampilan luar atau perubahan rutinitas, tetapi perubahan hati yang terdalam, sebagaimana firman-Nya:

إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya: “Kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih (qalbun salim).” (QS. Asy-Syu’ara: 89)

Qalbun salim adalah hati yang bersih dari penyakit, bebas dari syirik, iri, dengki, riya, dan segala bentuk penyakit batin. Hati seperti inilah yang mampu istiqamah dalam berhijrah.

2. Hadits Nabi tentang Pentingnya Niat dan Hati

Dalam hadits yang sangat populer dan menjadi fondasi hijrah, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa hijrah harus dimulai dari niat yang tulus. Niat itu tempatnya di hati. Maka dari itu, menata hati adalah langkah pertama dan utama dalam berhijrah.

BACA JUGA:Mengawali Tahun Baru Hijriyah dengan Memurnikan Tauhid: Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat

3. Menata Hati: Tiga Langkah Awal Menuju Hijrah

a. Mengenali Kekurangan Diri

Sumber:

Berita Terkait