Hari Asyura: Meraih Ampunan Setahun Lalu dengan Keutamaan Puasa
Radarseluma.disway.id - Hari Asyura: Meraih Ampunan Setahun Lalu dengan Keutamaan Puasa--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id – Bulan Muharam adalah salah satu bulan mulia dalam kalender hijriah yang Allah SWT istimewakan. Dari sekian hari di bulan Muharam, tanggal 10 atau yang dikenal sebagai Hari Asyura memiliki keutamaan luar biasa yang dijelaskan dalam banyak hadits shahih. Salah satu keutamaan yang paling terkenal adalah bahwa puasa pada hari ini bisa menghapus dosa setahun yang lalu. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari kita telaah bersama dari mukadimah, dalil, hingga kesimpulan agar semakin memotivasi kita untuk menghidupkan sunnah ini.
Mukadimah: Mengapa Hari Asyura Begitu Istimewa?
Hari Asyura (10 Muharam) bukan hanya peristiwa sejarah, melainkan momentum spiritual untuk umat Islam. Ia menjadi pengingat banyak peristiwa penting, salah satunya diselamatkannya Nabi Musa ‘alaihissalam dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya, yang kemudian dijadikan sebab Nabi Muhammad SAW menganjurkan puasa pada hari itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.
Bulan Muharam sendiri termasuk empat bulan haram (suci) yang dimuliakan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram..." (QS. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab. Ini menunjukkan keutamaan bulan Muharam, termasuk Hari Asyura di dalamnya.
BACA JUGA:Menyongsong Tahun Baru dengan Semangat Membumikan Iman: Tekad Spiritual Menuju Hidup Lebih Bermakna
Keutamaan Puasa Asyura
Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa-dosa) setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162)
Hadits ini menjadi dalil utama keutamaan puasa Asyura, bahwa ia menghapus dosa kecil setahun ke belakang. Ini adalah keutamaan luar biasa bagi yang ingin memperbaiki diri.
Makna Pengampunan Dosa
Perlu dicatat, para ulama sepakat bahwa yang dihapus oleh amalan seperti puasa Asyura hanyalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar yang mensyaratkan taubat secara khusus. Hal ini dijelaskan Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim, bahwa penghapusan dosa yang dimaksud adalah dosa kecil sebagaimana juga dalam hadits-hadits tentang keutamaan shalat lima waktu, shalat Jumat, dan puasa Arafah.
Dengan demikian, puasa Asyura menjadi salah satu sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang kerap kita lakukan tanpa sadar sehari-hari, seperti berkata yang sia-sia, melihat hal yang tidak pantas, atau kelalaian lainnya.
BACA JUGA:Menyongsong Hari Asyura: Menyemai Keimanan, Menggapai Ampunan Allah
Menghidupkan Sunnah Puasa Asyura
Sumber: