Teladan Kesabaran Sejati: Kisah Nabi Ayyub AS dalam Menghadapi Ujian Tanpa Batas

Teladan Kesabaran Sejati: Kisah Nabi Ayyub AS dalam Menghadapi Ujian Tanpa Batas

Radarseluma.disway.id - Teladan Kesabaran Sejati: Kisah Nabi Ayyub AS dalam Menghadapi Ujian Tanpa Batas--

Reporter: Juli Irawan

Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti diuji. Ujian itu datang dalam berbagai bentuk: sakit, kehilangan, kemiskinan, dan musibah yang tak terduga. Namun, tidak semua orang mampu melewati ujian tersebut dengan hati yang lapang dan jiwa yang tabah. Di antara hamba-hamba pilihan Allah, ada satu nama yang menjadi simbol keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa, yakni Nabi Ayyub AS.

Kisah Nabi Ayyub AS bukan sekadar cerita masa lampau, tetapi pelajaran abadi tentang bagaimana seorang mukmin seharusnya menyikapi cobaan hidup. Ia diuji dengan kehilangan harta, anak, bahkan kesehatannya. Namun, ia tidak pernah berputus asa atau mengeluh kepada Allah. Inilah yang menjadikannya sosok yang diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai panutan kesabaran sejati.

Ujian Berat Nabi Ayyub AS: Harta, Keluarga, dan Kesehatan

Nabi Ayyub AS adalah salah seorang nabi yang berasal dari keturunan Nabi Ishaq AS, anak dari Nabi Ibrahim AS. Allah memberinya kekayaan yang melimpah, anak-anak yang banyak, dan tubuh yang sehat. Namun, Allah kemudian mengujinya dengan mengambil seluruh nikmat tersebut satu per satu.

Diriwayatkan bahwa Nabi Ayyub kehilangan seluruh hartanya. Tak lama setelah itu, semua anaknya wafat. Ujian berikutnya adalah penyakit kulit yang sangat parah hingga orang-orang menjauhinya. Ia pun diusir dari kampung dan tinggal hanya bersama istrinya yang setia.

Namun di tengah penderitaan itu semua, Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh. Ia tidak marah kepada Allah, tidak pula mempertanyakan keadilan-Nya. Inilah yang membuat Allah SWT memuji dan menyebutnya sebagai hamba yang sabar.

BACA JUGA:Jangan Tinggalkan Amal Karena Takut Riya: Menjaga Niat Tetap Lurus dalam Ibadah

Dalil Al-Qur’an: Pujian Allah terhadap Kesabaran Nabi Ayyub

Allah SWT mengabadikan kisah ini dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Salah satunya dalam Surah Shad:

وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ ۝ ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌۭ وَشَرَابٌۭ ۝ وَوَهَبْنَا لَهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةًۭ مِّنَّا وَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ۝ وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًۭا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَـٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌۭ

Artinya: "Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, ‘Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan siksaan.’ (Allah berfirman), ‘Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.’ Dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya dan Kami lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikir. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), lalu pukullah dengannya dan jangan melanggar sumpah. Sungguh, Kami dapati dia seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia selalu kembali (kepada Kami)." (QS. Shad: 41–44)

Dari ayat ini, jelas bahwa Allah sendiri memberikan pujian kepada Nabi Ayyub AS dengan menyebutnya "ni‘mal-‘abd" (sebaik-baik hamba), karena kesabarannya yang luar biasa.

Kesabaran adalah Cahaya

Sumber:

Berita Terkait