Menanamkan Sikap Keadilan Terhadap Orang Lain Bahkan Terhadap Diri Sendiri
Radarseluma.disway.id - Menanamkan Sikap Keadilan Terhadap Orang Lain Bahkan Terhadap Diri Sendiri --
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Keadilan adalah inti dari ajaran Islam. Ia bukan hanya berlaku dalam ranah hukum, pemerintahan, atau hubungan sosial semata, tetapi juga menjadi prinsip yang harus dipegang dalam kehidupan pribadi, termasuk terhadap diri sendiri. Seseorang yang berlaku adil terhadap dirinya akan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara dorongan nafsu dan bisikan hati nurani, serta antara harapan duniawi dan tuntutan ukhrawi. Rasulullah SAW dan para sahabat memberikan teladan bagaimana keadilan harus ditegakkan secara menyeluruh, bahkan terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk membiasakan diri berlaku adil, mulai dari hal yang paling kecil hingga urusan besar.
1. Konsep Keadilan dalam Islam
Islam memandang keadilan sebagai nilai yang suci dan agung. Al-Qur’an berulang kali memerintahkan umatnya agar berlaku adil dalam segala aspek kehidupan. Dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 90 Allah SWT berfirman yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan (kebaikan)." (QS. An-Nahl: 90)
Ayat ini menunjukkan bahwa perintah berlaku adil berasal langsung dari Allah, dan tidak terbatas hanya pada relasi dengan orang lain, tetapi juga mencakup hubungan kita dengan diri sendiri.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa "al-‘adl" (keadilan) mencakup semua bentuk perlakuan yang menempatkan sesuatu pada tempatnya, baik terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri.
Berlaku adil terhadap diri sendiri berarti tidak membebani diri dengan hal-hal yang tidak mampu ditanggung, tidak menuruti hawa nafsu yang merusak, dan menjaga keseimbangan dalam hidup.
BACA JUGA:Khalifah Umar bin Khattab: Teladan Pemimpin Adil, Tegas, dan Amanah dalam Sejarah Islam
2. Berlaku Adil terhadap Diri Sendiri: Bagaimana dan Mengapa?
Berlaku adil terhadap diri sendiri bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan tubuh dan mental, mengatur waktu secara seimbang antara dunia dan akhirat, dan tidak menzalimi diri dengan maksiat atau kelalaian terhadap ibadah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari yang mana berbunyi:
إِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا
Artinya: "Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu." (HR. Bukhari no. 1968)
Hadits ini menekankan bahwa tubuh manusia bukan miliknya secara mutlak, melainkan amanah dari Allah yang harus dijaga. Jika seseorang terlalu memaksakan diri tanpa istirahat, atau sebaliknya, terlalu malas untuk beraktivitas dan ibadah, maka itu merupakan bentuk ketidakadilan terhadap diri sendiri.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa adil terhadap diri sendiri berarti menjaga keseimbangan antara tiga kekuatan dalam diri manusia: akal, nafsu, dan amarah. Keadilan terwujud bila ketiganya dikendalikan oleh akal yang sehat dan dituntun oleh wahyu.
3. Buah dari Berlaku Adil terhadap Diri Sendiri
Sumber: