Khalifah Umar bin Khattab: Teladan Pemimpin Adil, Tegas, dan Amanah dalam Sejarah Islam
Radarseluma.diswsy.id - Khalifah Umar bin Khattab: Teladan Pemimpin Adil, Tegas, dan Amanah dalam Sejarah Islam--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu merupakan salah satu figur pemimpin yang sangat berpengaruh. Kepemimpinannya tidak hanya dikenal karena kekuatan dan keberaniannya, tetapi juga karena keadilannya yang luar biasa, ketegasan dalam menegakkan hukum, dan kesederhanaannya sebagai seorang kepala negara. Umar bin Khattab memerintah sebagai khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan di masa pemerintahannya, wilayah Islam meluas secara signifikan, mencakup berbagai bangsa dan budaya. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana ia menjalankan amanah kepemimpinan dengan nilai-nilai Islam yang luhur.
Karakter Kepemimpinan Umar bin Khattab
1. Adil dalam Setiap Keputusan
Keadilan adalah salah satu prinsip utama dalam kepemimpinan Umar bin Khattab. Ia tidak memandang status, jabatan, atau kedekatan personal dalam menegakkan hukum. Sikap ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu..." (QS. An-Nisa: 135)
Ayat ini sangat tercermin dalam tindakan Umar yang adil kepada siapa pun. Bahkan pernah suatu ketika, anak dari Amr bin Ash (Gubernur Mesir) memukul seorang rakyat biasa. Umar memanggil anak tersebut dan memberi kesempatan kepada rakyat yang dizalimi untuk membalas perbuatannya.
2. Tegas dalam Menegakkan Hukum
Ketegasan Umar tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk memastikan bahwa hukum Allah ditegakkan dengan benar tanpa pilih kasih. Rasulullah SAW pernah bersabda:
إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ، وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ
Artinya: "Sesungguhnya yang membinasakan umat sebelum kalian adalah karena jika orang terpandang di antara mereka mencuri, mereka membiarkannya. Namun jika yang mencuri orang lemah, mereka menegakkan hukum kepadanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketegasan ini juga terlihat saat Umar memecat pejabat yang bersikap tidak amanah atau menyalahgunakan jabatan. Umar tidak segan menindak siapapun yang terbukti bersalah, termasuk kerabat dan sahabatnya sendiri.
3. Sederhana dan Peduli Rakyat
Meskipun menjadi penguasa wilayah Islam yang sangat luas, Umar tetap hidup sederhana dan sering turun langsung ke masyarakat. Ia tidak bersembunyi di balik istana megah. Dalam satu riwayat disebutkan:
Artinya: "Suatu malam, Umar keluar memeriksa keadaan rakyatnya. Ia melihat seorang ibu yang sedang memasak batu untuk menenangkan anak-anaknya yang kelaparan. Umar segera kembali ke Baitul Mal, memikul sendiri gandum dan bahan makanan, lalu memasaknya dan memberi makan keluarga tersebut."
Ini menunjukkan kepeduliannya yang luar biasa dan rasa tanggung jawab terhadap rakyatnya. Umar berkata:
Sumber: