Meningkatkan Ketaqwaan dengan Memperbanyak Amal Shalih
Radarseluma.disway.id - Meningkatkan Ketaqwaan dengan Memperbanyak Amal Shalih--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Ketaqwaan adalah tujuan utama dari penciptaan manusia dan inti dari ajaran Islam. Dalam setiap aspek kehidupan, seorang muslim dituntut untuk menjadikan taqwa sebagai landasan amal perbuatannya. Allah Subhānahu wa Ta‘ālā telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa ibadah, amal shalih, dan setiap perintah agama bertujuan untuk membentuk pribadi yang bertaqwa. Namun, ketaqwaan bukanlah sesuatu yang bersifat statis. Ia perlu dipelihara, ditingkatkan, dan diperkuat melalui usaha yang terus-menerus, salah satunya adalah dengan memperbanyak amal shalih.
Makna dan Hakikat Ketaqwaan
Secara bahasa, taqwa berasal dari kata waqā, yang berarti menjaga atau melindungi. Dalam konteks agama, taqwa adalah sikap menjaga diri dari murka Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Imam Ali bin Abi Thalib Radhiyallāhu ‘anhu pernah berkata bahwa taqwa adalah: “Takut kepada Allah, mengamalkan apa yang diturunkan (Al-Qur’an), merasa cukup dengan yang sedikit, dan bersiap-siap untuk hari keberangkatan (akhirat).”
BACA JUGA:Menghadapi Cobaan dengan Kesabaran dan Keteguhan Iman
Kewajiban Bertaqwa dalam Al-Qur’an
Allah Ta‘ālā berulang kali memerintahkan hamba-Nya untuk bertaqwa. Di antaranya terdapat dalam firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 70-71 yang mana berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar." (QS. Al-Ahzab: 70–71)
Ayat ini menunjukkan bahwa ketaqwaan membawa dampak langsung terhadap kualitas amal perbuatan serta ampunan dari dosa-dosa. Ketaqwaan bukan hanya sikap batin, tetapi harus terefleksi dalam amal nyata.
Amal Shalih sebagai Jalan Menuju Ketaqwaan
Amal shalih adalah setiap perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Perbuatan ini tidak terbatas hanya pada ibadah mahdhah seperti shalat dan puasa, tetapi juga mencakup segala bentuk kebaikan sosial seperti sedekah, menolong sesama, menuntut ilmu, menahan amarah, dan berlaku adil.
Allah Ta‘ālā berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Nahl ayat 97 yang berbunyi:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Barang siapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An-Nahl: 97)
Dalam ayat ini, Allah menjanjikan dua hal bagi pelaku amal shalih: kehidupan yang baik di dunia dan balasan terbaik di akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa amal shalih adalah sarana yang efektif untuk membangun ketaqwaan yang kokoh.
BACA JUGA:Meningkatkan Kualitas Doa agar Diterima oleh Allah SWT
Hadits-Hadits tentang Amal Shalih dan Taqwa
Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam juga sangat menekankan pentingnya amal shalih dalam membentuk karakter taqwa seorang muslim. Beliau bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang berbunyi:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ".
Artinya: “Jangan sekali-kali engkau meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya bertemu saudaramu dengan wajah yang ceria.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa amal shalih tidak harus besar atau monumental. Senyuman, ucapan baik, memberi jalan, atau sekadar membantu orang lain dengan niat ikhlas sudah termasuk amal yang dapat meningkatkan ketaqwaan.
Amal Shalih sebagai Sarana Penghapus Dosa
Amal shalih bukan hanya meningkatkan derajat ketakwaan, tapi juga menjadi sebab penghapus dosa. Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi:
"اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ".
Artinya: “Bertaqwa kepada Allah di manapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”
(HR. Tirmidzi)
Dalam hadits ini, Nabi menunjukkan bahwa amal shalih bukan hanya pencegah dosa, tetapi juga penghapusnya. Ini adalah bentuk rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang ingin memperbaiki diri.
Cara Memperbanyak Amal Shalih
1. Memperbanyak ibadah wajib dan sunnah: Seperti Shalat tepat waktu, Puasa Sunnah, dan membaca Al-Qur’an.
2. Bersedekah secara rutin: Meskipun dengan nominal kecil.
3. Menolong sesama: Baik secara fisik, finansial, maupun emosional.
4. Menjaga lisan dari ghibah dan dusta, dan memperbanyak Dzikir.
5. Mengisi waktu luang dengan kebaikan: Seperti menghadiri majelis ilmu atau menulis konten yang bermanfaat.
6. Memperbaiki niat: Dalam setiap amal agar hanya mengharap ridha Allah.
BACA JUGA:Keutamaan Bersyukur dalam Segala Keadaan di Bulan Dzulqa’dah
Dari penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa Ketaqwaan adalah kunci keberhasilan hidup di dunia dan akhirat. Untuk mencapainya, seorang muslim tidak cukup hanya dengan ilmu dan niat baik, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk amal shalih yang konsisten. Amal shalih menjadi cermin dari hati yang bersih, iman yang kokoh, dan harapan kepada rahmat Allah. Dengan memperbanyak amal shalih, kita akan terus berada dalam orbit kebaikan yang membawa pada peningkatan taqwa sejati.
Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk golongan hamba-hamba-Nya yang senantiasa memperbanyak amal shalih dan mendapatkan derajat taqwa yang tinggi. (djl)
Sumber: