Meninggalkan Kepedulian Sosial Terhadap Sesama
Radarseluma.disway.id - Meninggalkan Kepedulian Sosial Terhadap Sesama--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Islam merupakan agama yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya (Hablum min Allah), tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia (Hablum min an-nas). Salah satu bentuk implementasi dari nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial adalah kepedulian terhadap sesama. Kepedulian sosial merupakan refleksi dari iman yang hidup dalam hati seorang muslim, yang mendorongnya untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap penderitaan dan kebutuhan orang lain.
Di tengah dunia yang semakin individualistis, semangat untuk berbagi dan peduli kerap tergerus oleh kepentingan pribadi. Padahal, Islam sejak awal telah menanamkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan yang kuat dalam ajarannya. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk senantiasa membangkitkan kembali semangat kepedulian sosial sebagai bagian dari ketakwaan kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Menghiasi Hidup dengan Akhlak Mulia
Kepedulian Sosial dalam Pandangan Islam
Kepedulian sosial mencakup berbagai aspek, mulai dari memberikan bantuan materi, perhatian, kasih sayang, hingga keterlibatan aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial. Islam menegaskan bahwa keberagamaan seseorang tidak hanya diukur dari ibadah ritual, tetapi juga dari sejauh mana ia mampu memberikan manfaat kepada orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hajr ayat 9 yang mana berbunyi:
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ
Artinya::"Dan mereka mengutamakan (orang lain) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan..."
(QS. Al-Hasyr: 9)
Ayat ini menggambarkan bagaimana kaum Anshar menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi terhadap kaum Muhajirin. Mereka tidak hanya sekadar membantu, tetapi lebih jauh dari itu, mereka mengutamakan kebutuhan orang lain meskipun mereka sendiri membutuhkan.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
مَنْ لَا يَرْحَمُ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللَّهُ
Artinya: "Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini memberikan pesan bahwa kasih sayang terhadap sesama manusia menjadi syarat untuk mendapatkan kasih sayang Allah. Ini mempertegas bahwa kepedulian sosial bukan sekadar akhlak mulia, tetapi bagian dari iman dan jalan untuk meraih rahmat Allah
Implementasi Kepedulian Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada banyak bentuk implementasi kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari:
Membantu fakir miskin dan yatim piatu
Memberikan sedekah dan zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk solidaritas sosial yang diajarkan oleh Islam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Adz - Dzariyat ayat 19 yang mana berbunyi:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Artinya: "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian." (QS. Adz-Dzariyat: 19)
Menolong tetangga dan orang yang terkena musibah
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tabrani yang mana berbunyi:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ
Artinya: "Tidak beriman seseorang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya." (HR. Thabrani)
Hadis ini menekankan bahwa keimanan seseorang dipertanyakan bila ia tidak peduli terhadap penderitaan tetangganya.
Mengadvokasi hak-hak orang tertindas
Kepedulian sosial juga tercermin dalam keberanian membela orang-orang lemah yang tertindas, baik secara ekonomi, politik, maupun sosial.
Membangun lembaga sosial
Seperti pesantren, rumah singgah, panti asuhan, atau lembaga zakat yang menjadi sarana berkelanjutan dalam menyalurkan kepedulian kepada masyarakat luas.
BACA JUGA:Meningkatkan Iman Dengan Amal Shalih
Dampak Positif dari Kepedulian Sosial
Meningkatkan kepedulian sosial akan memberikan dampak positif, antara lain:
* Menguatkan ukhuwah Islamiyah dan menciptakan masyarakat yang harmonis.
* Mengurangi kecemburuan sosial dan ketimpangan ekonomi.
* Membentuk pribadi muslim yang dermawan, lembut, dan dicintai oleh masyarakat.
* Mendatangkan keberkahan dan pertolongan Allah dalam kehidupan pribadi maupun komunitas.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa kepedulian sosial bukan hanya tindakan mulia, melainkan perintah agama yang harus dilaksanakan sebagai wujud keimanan. Seorang muslim yang baik tidak hanya rajin beribadah secara vertikal kepada Allah, tetapi juga aktif berkontribusi terhadap kemaslahatan sesama manusia.
Kepedulian yang tulus akan melahirkan masyarakat yang saling membantu, bersatu, dan kuat. Di saat krisis, bencana, atau kesulitan ekonomi, masyarakat yang penuh kepedulian akan lebih tangguh dan mampu bangkit bersama.
Kini saatnya kita merefleksikan sejauh mana kepedulian sosial telah kita tanamkan dalam diri. Sudahkah kita menjadi pribadi yang peka terhadap penderitaan orang lain? Sudahkah kita menyisihkan sebagian rezeki untuk mereka yang membutuhkan? Mari kita jadikan kepedulian sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan beragama. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa menebar manfaat bagi sesama sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi:
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya: "Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim)
Demikianlah penjelasan yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat buat kita semua, Aamiin. (djl)
Sumber: